Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bubarkan Demonstran Pakai Parang, Bupati Halmahera Utara Mengaku untuk Lindungi Tamu di Rumahnya

Kompas.com - 04/06/2024, 06:26 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tim hukum dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Tobelo Halmahera Utara melaporkan Bupati Frans Manery ke Ditreskrimum Polda Maluku Utara, Senin (3/6/2024).

Laporan Bupati Halmahera Utara ini atas dugaan pengancaman pembunuhan terhadap mahasiswa usai aksinya beredar viral di media sosial.

Dalam aksinya itu Frans Manery yang membawa sebilah parang tampak mengejar para demonstran yang berlari kocar-kacir.

Baca juga: Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Saat kejadi, demonstran sedang menggelar aksi di depan salah satu gedung. Dalam video terekam Bupati Frans Manery mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana panjang hitam mendatangi mahasiswa dengan menggenggam sebilah parang.

Diketahui massa aksi tersebut berunjuk rasa di tengah-tengah peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Halmahera Utara pada Jumat (31/5/2024) sekitar pukul 11.00 WIT.

Frans Manery dalam video pendek memberikan klarifikasi, bahwa massa aksi berlaku ricuh saat para pegawai sedang melaksanakan ibadah Sholat Dzuhur.

"Massa aksi masuk dan mengobok-obok fasilitas Kantor Keuangan Daerah Halmahera Utara. Bunga-bunga di meja dibuang keluar oleh para Massa aksi," Ujar Frans Manery dalam cuplikan video pendek tersebut.

Frans Manery mengatakan massa melanjutkan aksinya ke Hotel Marahai, Kecamatan Wosia, Kabupaten Halmahera Utara.

Baca juga: Cerita Mahasiswa Dikejar oleh Bupati Halmahera Utara Pakai Parang Saat Demonstrasi, Akan Lapor ke Polisi

"Setelah itu kami menganggap bahwa aksi ini sudah selesai, " Sambung Frans.

Frans Manery yang sedang mengikuti Pleno KPU Penetapan Hasil Pemilu Pasca Keputusan MK, bersama Forkopimda di Hotel Greenland, kemudian menerima telpon dari anaknya. Rupanya massa melanjutkan aksi unjuk rasa ke rumah Frans Manery.

"Kebetulan di rumah saya, Ibu sedang menjamu tamu penyanyi dan artis Mongol," kata dia.

Ia mengatakan massa berusaha mengusir para tamu yang diundang ke rumahnya.

"Massa aksi melarang para artis tersebut, tidak boleh melakukan pertunjukan malam hari ini," kata dia.

Frans Manery mengaku awalnya menghampiri para pendemo tersebut dan menegur pelan, agar segera meninggalkan lokasi.

"Adik-adik sebaiknya pulang, karena hari sudah sore, dan ini bukan tempat untuk menyampaikan aspirasi" Tegur Frans ke demosntran.

Baca juga: Bupati Halmahera Utara Kejar dan Bubarkan Demonstran Pakai Parang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Regional
Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

Regional
Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Regional
Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Regional
Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com