MALUKU UTARA, KOMPAS.com- Viral, video yang memperlihatkan Bupati Halmahera Utara, Maluku Utara Frans Manery menggunakan parang dan mengejar mahasiswa yang berdemonstrasi di Tobelo, ibu kota Halmahera Utara.
Akibatnya para demonstran pun berlarian bahkan sampai ke rumah-rumah warga.
Baca juga: Pala, Primadona Rempah Halmahera Utara (Bagian 3)
Melansir Antara, demonstrasi tersebut diikuti oleh sejumlah mahasiwa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).
Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan terkait momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21 Kabupaten Halmahera Utara.
Baca juga: Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka
Ketua GMKI Halmahera Utara Rivaldo Djini mengungkapkan, mahasiswa prihatin lantaran pemerintah daerah mengadakan acara hiburan meriah dengan mengundang artis di Lapangan Do'omu Matau, Jumat malam.
Padahal, lanjut Rivaldo, gaji honorer tenaga kesehatan, hak PNS berupa TPP selama 1,5 tahun, gaji honorer Satpol PP dan tenaga kebersihan ada yang belum dibayarkan oleh pemerintah daerah.
"Apakah mengundang artis dan mengadakan acara hiburan masuk pada kategori prioritas? Alangkah baiknya anggaran itu dipergunakan membawar utang yang tentu mengutamakan kepentingan umum dan kesejahteraan masyarakat," kata dia, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (1/6/2024).
Namun, bupati disebut justru membubarkan para demonstran dengan cara mengejar mereka sambil membawa parang.
Baca juga: Viral, Video Suku Togutil Datangi Penambang di Halmahera, Diduga karena Lapar
Sementara Bupati Halmahera Utara Frans Manery mengungkapkan, dirinya sudah menegur para demonstran untuk segera pulang.
Namun menurutnya para mahasiswa itu tak menggubris permintaannya dan terus berorasi di agenda pleno KPU.
Frans berdalih tindakannya mengejar demonstran dengan senjata tajam untuk membubarkan mereka itu bukan sebagai kepala daerah lantaran dirinya tak memakai atribut.
"Sekali lagi saya katakan, tindakan saya tadi bukan atas nama bupati, tapi atas nama pribadi," katanya.
Sumber: Antara