Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basarnas Temukan 2 Jasad Korban Longsor di Arfak Papua Barat

Kompas.com - 27/05/2024, 14:30 WIB
Mohamad Adlu Raharusun,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MANOKWARI, KOMPAS.com - Yunus Ullo dan Desi Ullo dua korban longsor di Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, berhasil ditemukan tim Basarnas dan TNI Polri setelah dilakukan penggalian dengan alat berat eksavator, Senin (27/5/2024).

Yunus dan Desi merupakan satu keluarga yang tertimbun longsor pada Minggu (26/5/2024) siang. Keduanya merupakan korban terakhir dengan total 4 korban meninggal dunia dan satu korban selamat. Dua korban meninggal lainya yakni Etta Dowansiba dan Mika Dowansiba yang merupakan anak-anak sedangkan Jemson Dowansiba ditemukan selamat.

Baca juga: 9 Penambang dan Eksavator Tambang Ilegal di Pegunungan Arfak Diamankan

Kepala Basarnas Manokwari Suyatna mengatakan, semua korban sudah ditemukan.

"Untuk dua korban yang terpisah baru ditemukan hari ini," kata Suyatna melalui pesan singkat WhatsApp.

Kepala Basarnas menyebut setelah peristiwa longsor, pihaknya mengirim 12 orang tim Basarnas ke lokasi sejak hari pertama.

Ketua DPRD Papua Barat Orgenes Wonggor mengatakan, longsor terjadi di kampungnya, Mbenti Distrik Minyambouw.

"Iya itu kampung saya, kemarin terjadi longsor," kata Orgenes Wonggor di Manokwari.

Longsor menyebabkan rumah warga tertimbun, terdapat tiga rumah yang tak berpenghuni sedangkan dua rumah lainya ada penghuni. Bahkan akses dari Kabupaten Manokwari ke Kabupaten Pegunungan Arfak lumpuh total akibat Jalan utama Trans Papua Barat tertimbun tanah.

"Iya, akses memang putus karena tanah menutup akses utama," katanya

Terdapat lima korban dalam bencana tersebut, 4 orang ditemukan tewas tertimbun tanah, sedangkan satu lainnya selamat dan dievakuasi ke Rumah Sakit Pertama Distrik Warmare Kabupaten Manokwari.

Ketua DPRD menyebut bahwa dana taktis kebencanaan di Papua Barat harus dianggarkan, baik oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat maupun pemerintah kabupaten di Papua Barat.

"Bencana alam ini datang kan tidak bisa diprediksi sehingga seharusnya dana Darurat kebencanaan dianggarkan," kata Orgenes Wonggor ketua DPRD Papua Barat

Wonggor menyebut tahun 2023 lalu ia mengetahui bahwa anggaran darurat kebencanaan dianggarkan sekitar Rp 60 miliar.

"Kalau tahun ini tidak tahu berapa tapi dialihkan untuk pemilihan kepala daerah," kata Wonggor.

Tidak hanya longsor di Distrik Minyambouw, beberapa hari sebelumnya beberapa daerah di Papua Barat dilanda cuaca yang tidak bersahabat. Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir yang menyebabkan jembatan terputus di Manokwari dan Pegunungan Arfak. Selain itu, puluhan rumah terendam banjir di Kabupaten Teluk Bintuni, Manokwari dan di Pegunungan Arfak sejumlah ruas utama akses jalan Trans Papua Barat tertutup Longsor.

"Daerah atas itu memiliki topografi yang cukup miring jadi harus di pilah mana lokasi yang bisa masyarakat berkebun dan mana yang jadi kawasan lindung," kata Wonggor.

Baca juga: KPU Pegunungan Arfak Baru Terima Tinta Pemilu

Dia mengatakan, untuk longsor di kawasan jalan menuju Kabupaten Manokwari Selatan volumenya kecil sehingga sudah lakukan pembersih.

"Tapi kalau lewat Minyambouw ke Pegaf itu putus total hingga hari ini," ungkapnya.

Dia mengatakan terdapat sejumlah ruas jalan yang rusak di Pegunungan Arfak akibat longsor. "Ada banyak jalan yang rusak termasuk jembatan di kali Numow itu juga ada putus," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com