Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisioner KPU Pegunungan Arfak Bantah Berikan KTP untuk Mendukung Bakal Calon DPD RI

Kompas.com - 17/02/2023, 20:01 WIB
Mohamad Adlu Raharusun,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MANOKWARI, KOMPAS.com - Komisoner KPU Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, membantah memberikan dukungan berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) kepada bakal calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI daerah pemilihan Papua Barat.

Hal ini ditegaskan oleh Yosak Saroi, Komisioner Devisi Teknis Penyelenggara KPU Pegunungan Arfak (Pegaf) di Manokwari pada Jumat (17/2/2023).

"Saya merasa tidak pernah memberikan KTP atau diminta memberikan KTP kepada bakal calon DPD RI," kata Yosak Saroi.

Baca juga: KTP Dua Komisioner KPU Pegunungan Arfak Ditemukan Dalam Berkas Dukungan Bakal Calon DPD RI

Yosak menambahkan, sebagai penyelenggara pemilu di daerah, dirinya sangat memahami aturan main tentang larangan sebagai penyelenggara, termasuk memberikan dukungan kepada bakal calon.

"Ketika KTP kami ditemukan dalam proses verifikasi, kami langsung memberi tanggapan masyarakat," ucapnya.

Baca juga: 20 Rumah Warga di Pegunungan Arfak Rusak Diterjang Puting Beliung

Soal larangan memberikan dukungan kepada para bakal calon, Yosak menjelaskan bahwa sesuai PKPU, penyelenggara pemilu di semua tingkatan tidak boleh memberikan dukungan.

"Dalam PKPU sudah jelas dan kami mengikuti alur itu sehingga ketika kami temukan KTP penyelenggara dalam tahapan verifikasi langsung kami diskualifikasi dan tidak lupa memberikan tanggapan," jelasnya.

Sebelumnya, dalam rapat pleno hasil verifikasi administrasi kesatu persyaratan dukungan minimal bakal calon DPD RI di Kantor KPU Papua Barat, pada Rabu (15/2/2023), ditemukan dua KTP milik Komisioner KPU Pegunungan Arfak.

Hal itu terungkap saat Liasion Officer atau LO bakal calon DPD RI Lamek Dowansiba mempertanyakan dua dukungan yang tidak tampil di layar KPU.

Bakal calon DPD RI Lamek Dowansiba pun telah mengaku bahwa hal itu terjadi karena kelalaian yang tidak disengaja.

"Ini masalah kelalaian kami, karena banyaknya KTP yang masuk. Jadi ini bukan faktor sengaja, selain itu kita dikejar dengan waktu yang hanya 4 hari, yang jelas ke depan kami pastikan ini tidak akan terulang kembali," ucap Lamek Dowansiba, Kamis (16/2/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com