BAUBAU, KOMPAS.com – Seorang bocah yang masih duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar, inisial AR (14), terekam kamera pengawas (CCTV) mencuri kotak amal masjid di Kecamatan Kokalukuna, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.
Uang dari kotak amal masjid tersebut digunakan AR untuk membeli makanan dan juga mentraktir teman sebayanya.
“Kotak amal itu ada dua, satu di dalam (masjid), satu di luar. Saat datang di luar sudah tidak ada. Kotak amal dibawa lari,” kata Pembina Masjid, Mustafa Zaini, Senin (20/5/2024).
Baca juga: Panjat Tiang Listrik Bertegangan Tinggi, Pria di Kalsel Ditemukan Tewas Tergantung
Dalam video berdurasi sekitar 2 menit itu terlihat pelaku yang datang dari pintu pagar samping masuk ke dalam masjid.
AR kemudian pura-pura menuju tempat wudu di bagian kanannya dan kemudian melangkah ke pintu samping masjid sambil menutup wajahnya dengan jaket.
Karena pintu samping masjid terkunci, pelaku AR kemudian melangkah ke bagian depan masjid dengan mengambil kotak amal di depan pintu.
Baca juga: Motif Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Pelaku Terlanjur Malu
Baca juga: Curi Tahu dan Bumbu, Seorang Pria Diarak Jalan Jongkok di Pasar Pagi Salatiga
Kotak amal tersebut kemudian dibawanya dan langsung kabur.
Keesokan harinya, kotak amal diketemukan di belakang masjid dan uangnya sudah hilang.
“Diambil isinya Rp 95.000, sambil kasih rusak bagian bawah kotak amal, karena itu terbuat dari tripleks,” ujar Mustafa.
Video rekaman tersebut kemudian viral di media sosial, sehingga diketahui identitas AR.
Tak butuh waktu lama, AR kemudian diamankan dan dibawa ke rumah imam masjid.
“Langsung ke rumahnya pak imam, ini pelakunya diperlihatkan CCTV, oh sudah ini, pertama dia tidak mengaku. Setelah ditekan sama anak-anak di sana, baru dia mengaku,” ucap Mustafa.
Baca juga: Guru Ngaji di Brebes Diduga Cabuli Belasan Bocah, Orangtua Geruduk Kantor Desa
Dari pengakuan pelaku AR, ia sengaja mengambil kotak amal masjid karena tertarik mendengar ceirta temannya yang lain telah melakukan hal yang sama dan mendapatkan uang.
“Temannya ada uang, dia tidak uang. Jadi dia ikutan juga, karena dia lapar, uang Rp 90.000 diajak makan temannya juga makan,” kata Mustafa.
Menurut Mustafa, saat ini video tersebut telah viral sehingga ibunya menjadi malu dan pelaku AR juga malu.
Ia menjelaskan kedua orangtua AR telah pisah sehingga yang bersangkutan dibesarkan oleh ibunya.
Pengurus masjid kemudian menasehati AR dan juga memberikan sanksi sosial kepada yang bersangkutan untuk membantu marbot masjid.
Baca juga: Guru Ngaji di Surabaya Dipolisikan, Diduga Cabuli Anak SD di Masjid
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.