DOMPU, KOMPAS.com - Joki cilik bernama Febiansyah Putra di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), dinyatakan meninggal dunia setelah terjatuh dari punggung kuda saat mengikuti sesi latihan.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (12/5/2024) lalu di arena pacuan Lemba Kara, Desa Lepadi, Kecamatan Pajo. Namun, kabar meninggalnya joki ini baru viral di media sosial pada Minggu (19/5/2024).
"Joki itu jatuh pada saat tarene (latihan) mandiri, bertepatan kita melakukan pengukuran kuda," kata Ketua Pordasi Dompu, Muhammad Hijratul Akbar, saat dikonfirmasi, Senin (20/5/2024).
Baca juga: 2 Joki Cilik di Bima Terjatuh Saat Ajang Pacuan Kuda
Hijratul menjelaskan, bocah berusia 7 tahun itu jatuh pada Minggu (12/5/2024) sore. Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Setelah menjalani perawatan intensif, korban kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Senin (13/5/2024) pagi.
"Sampai sekarang saya belum tahun pasti kronologinya. Pada saat keluar itu saya sempat tanya ke panitia yang lain, katanya tiba-tiba jatuh karena lemas makanya dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
Baca juga: Polda NTB Terbitkan Izin Pacuan Kuda Joki Cilik di Kota Bima
Menurutnya, korban dibawa orangtuanya untuk mengikuti sesi latihan dengan menunggang kuda pribadi.
Latihan tersebut digelar secara mandiri oleh para pemilik kuda dan jokinya sama sekali tidak dibekali Alat Pelindung Diri (APD).
Karena sifatnya hanya latihan mandiri, Pordasi kesulitan mengintervensi untuk penggunaan APD bagi joki, apalagi waktu pelaksanaan digelar sembarangan.
"Tarene (latihan) mandiri hampir setiap hari di arena ini dengan atau tampa kita tonton. Rata-rata tarene itu tidak bisa kami atur, mereka inisiatif sendiri kandang datang pagi, kadang siang dan sore," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) Kabupaten Dompu, Abdul Sahid mengungkapkan, Febiansyah Putra sebelumnya tinggal bersama ayahnya setelah kedua orangtuanya memutuskan bercerai.
Pada hari kejadian itu, sang ibu sempat menemui anaknya dan meminta agar mantan suaminya tidak membawa Febiansyah Putra untuk mengikuti sesi latihan. Sang ibu saat itu khawatir karena melihat kondisi fisik korban yang pucat.
Namun, oleh sang ayah nekat dibawa hingga akhirnya korban tetap mengikuti sesi latihan meski tampa alat pengaman.
Saat latihan korban menunggang kuda milik orangtuanya selama enam kali putaran tampa henti.
Setelah kuda berhenti dan hendak keluar arena, korban tiba-tiba jatuh pingsan dari punggung kudanya hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Hal ini diketahui pihak DP3A Dompu setelah bertemu langsung pihak keluarga korban di Lingkungan Donggo Ana, Kelurahan Monta Baru, Kecamatan Woja.
"Pada saat kuda itu sudah berhenti anak itu jatuh dari punggung kuda. Kemungkinan dehidrasi dan kelelahan," ungkap Abdul Sahid.
Febiansyah Putra, lanjut dia, sudah beberapa kali mengikuti sesi latihan di arena pacuan kuda Lemba Kara, namun dia belum pernah mengikuti lomba karena usianya tidak memenuhi syarat, yang mana syarat menjadi joki minimal usianya 10 tahun.
"Anak ini sudah beberapa kalau ikut latihan, rekan joki-joki yang lain juga kenal sama korban karena sering ketemu di arena pacuan," kata Sahid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.