BIMA, KOMPAS.com - Lomba pacuan kuda Wali Kota Bima Cup di arena Sambi Nae, Kecamatan Mpuda, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), akan tetap digelar meski baru-baru ini seorang joki cilik tewas setelah terpental dan jatuh saat latihan.
Joki cilik tersebut berinisial AB (12), bocah kelas 5 Sekolah Dasar (SD) di Kelurahan Rabangodu Utara, Kota Bima.
Baca juga: Joki Cilik Tewas, Pordasi Bima Baru Akan Terbitkan Aturan yang Memuat Sanksi
"Event pacuan untuk perebutan piala Wali Kota Bima tetap kita gelar, cuma nanti kita perketat untuk penggunaan alat pelindung diri (APD)," kata Ketua Pordasi Kabupaten Bima, Irfan saat dikonfirmasi, Rabu (16/8/2023).
Irfan mengatakan, selain memperketat perihal penggunaan APD bagi joki cilik, selama kegiatan berlangsung akan disediakan tim medis dan ambulans di arena pacuan.
Tim medis ini tidak hanya menangani joki cilik yang mengalami cedera, tetapi secara berkala mereka akan melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan joki.
Baca juga: Ayah Joki Cilik di Bima Ikhlaskan Kematian Anaknya di Arena Pacuan Kuda
"Dalam sehari joki itu bisa naik 10 sampai 20 kuda, setiap lima kali putaran kita istirahatkan untuk periksa kesehatan, kalau kondisinya bagus baru bisa lanjut," jelasnya.
Menurutnya, lomba pacuan kuda Wali Kota Bima Cup akan mulai dibuka untuk pendaftaran pada 21-26 Agustus 2023.
Dari tanggal 26 Agustus 2023, kuda dari berbagai kelas yang sudah mendaftar akan berlaga untuk perebutan piala Wali Kota Bima.
Perlombaan ini belum bisa dipastikan sampai kapan, namun bisanya lomba pacuan kuda minimal memakan waktu tujuh hari.
"Waktunya tidak menentu, kadang tujuh hari bahkan sampai 10 hari pacuannya," kata Irfan.
Baca juga: Joki Cilik Tewas, Pordasi Bima Baru Akan Terbitkan Aturan yang Memuat Sanksi
Sebelumnya, seorang joki cilik di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), tewas usai terjatuh dari punggung kuda saat latihan di arena pacuan Desa Panda, Kecamatan Palibelo, pada Minggu (13/8/2023) sekitar pukul 09.00 Wita.
Bocah Kelas 5 Sekolah Dasar (SD) tersebut tewas tak lama setelah mendapat perawatan dari tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima.
"Dia jatuh di arena Panda saat latihan untuk persiapan lomba di Kota Bima," kata Junaidin, paman korban saat ditemui di rumah duka, Minggu.
Baca juga: Pordasi Ungkap Joki Cilik di Bima Kerap Abaikan Penggunaan APD Saat Latihan
Junaidin menjelaskan, insiden itu berawal saat korban dan joki cilik lainnya keluar dari garis star arena pacuan kuda Desa Panda.
Setelah lebih kurang 10 meter melaju kencang, kuda yang ditunggangi AB dan rekannya saling pepet hingga membuat korban jatuh terpental.
Akibat terbentur keras ke tanah, korban tak sadarkan diri hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit menggunakan mobil pemilik kuda yang ditumpangi AB.
"Dia jatuh sekitar 10 meter dari garis start. Setelah itu langsung dibawa sendiri oleh yang punya kuda ke rumah sakit," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.