GROBOGAN, KOMPAS.com - Kekeringan yang melanda wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah terus meluas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, mencatat hingga Rabu (16/8/2023), sebanyak 58 desa di 15 kecamatan mengalami krisis air bersih.
Kepala Pelaksana BPBD Grobogan, Endang Sulistyoningsih mengatakan bantuan 924.000 liter air sudah disalurkan ke 48 desa. Dalam sehari, kata dia, rata-rata ada empat dusun yang menerima dropping air bersih.
Baca juga: Dua Kabupaten di DIY Dilanda Kekeringan, Gunungkidul Berstatus Siaga Darurat
"Dropping air bertahap dan sisanya menyusul. Penyaluran air bersih bisa sedikit meringankan beban masyarakat terdampak kekeringan," kata Endang.
Endang pun berharap, krisis air tahun ini tidak berlangsung seperti di 2019. Saat itu hanya satu dari 19 kecamatan yang tidak mengalami kekeringan.
"Semoga segera berlalu," ujar Endang.
Dijelaskan Endang, meski saat ini krisis air sudah menjangkau 15 kecamatan, BPBD Grobogan belum berencana menetapkan darurat bencana.
"Pemkab Grobogan dan semua pihak masih mampu mengatasi kekeringan dengan menyalurkan air bersih kepada warga terdampak," terang Endang.
Untuk diketahui, berdasarkan data BPBD Jateng, mulai awal Agustus 2023, sebanyak 148 desa di 69 kecamatan yang tersebar di 22 kabupaten/kota mengalami krisis air bersih. Krisis air terparah yakni wilayah Kabupaten Grobogan dan Blora.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.