SEMARANG, KOMPAS.com - Puluhan Bhikku Thudong memilih Bukit Kassapa di Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti, Pudak Payung, Kota Semarang, Jawa tengah (Jateng), untuk memulai perjalanan spiritual, Kamis (16/5/2024) pagi.
Sebanyak 43 Bhikku itu menuju Candi Borobudur di Magelang menjelang Hari Raya Waisak yang akan jatuh pada Kamis (23/5/2024) pekan depan.
Pemilihan bukit di Semarang itu bukan tanpa alasan. Bhante Kamsai Sumano Mahathera yang memimpin para Bhikku Thudong itu mengungkap ada sejarah penyebaran agama Buddha di bukit itu.
Baca juga: Tiba di Kabupaten Semarang, Bhikku Thudong Akan Bermalam di Kelenteng Hok Tik Bio Ambarawa
"Kassapa itu nama Bikkhu yang mempraktikkan Thudong 13 macam (ritual ibadah). Sikap yang meninggalkan hal keduniawian, seperti baju ke jubah," tutur Bhante Kamsai saat pelepasan Bhikku Thudong di Bukit Kassapa.
Untuk itu, mereka mengikuti jejak sosok Kassapa dengan memulai perjalanan spiritual dari tempat yang dinilai sakral. Bahkan mereka juga bermalam di bukit itu di alam terbuka.
"Tujuan Thudong melepaskan keinginan duniawi. Tidur di luar supaya merasa semua (tempat tidur) sama saja," ujarnya.
Senada, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Sangha Agung Indonesia, Bhikku Khemacaro menjelaskan bila Bhikku Thudong adalah bhikku yang berlatih menjalani hidup tanpa terikat hal yang bersifat duniawi.
"Tahun ini diikuti 43 bhikku, 40 dari Thailand, 1 dari Indonesia, 1 dari Singapura, 1 dari Malaysia. Berangkat dari sini karena di sini adalah cikal bakal Budhism di Indonesia setelah Indonesia merdeka," ungkap Bikkhu Khemacaro.
Menurut pengakuannya, tempat sakral dan bersejarah ini baru ditemukan empat tahun silam. Padahal menurutnya, pemuka agama Buddha dari 13 negara pernah melakukan ritual ibadah di bukit tersebut.
"Kami baru menggali 4 tahun lalu, tetapi tempat ini sudah dikenal 13 negara sebenarnya. Awal mulanya (vihara ini) tempat pentasbihan bhikku, pertama kali di Indonesia di sini, dan menghadirkan 13 bhikku dari 13 negara yang menjadi pemimpin di negaranya masing-masing," bebernya.
Lebih lanjut, Koordinator kegiatan Bikkhu Thudong di Semarang, Wahyu Santi Phala, megapresiasi para bikkhu yang memilih Semarang untuk titik awal perjalanan mereka.
Menurutnya, pemilihan Bukit Kassapa sebagai titik awal perjalanan tak lepas dari sejarah yang mengakar di sana.
Baca juga: 43 Biksu Thudong Mulai Berjalan Kaki dari Semarang ke Candi Borobudur
"(Bhikku Thudong) kembali karena nilai kesejarahan Bukit Kassapa seluas 82 hektar ini sangat istimewa bagi umat Buddha. Di sinilah agama Buddha berkembang kembali setelah sekian ratus tahun," tandasnya.
Acara pelepasan diawali dengan iringan lagu rohani. Lalu dilanjutkan dengan sambutan dari Bhante Khamsai. Kemudian ritual pemercikan air berkah kepada para tamu yang hadir di Bukit Kassapa dengan diiringi lantunan doa para bikkhu.
"Para bikkhu membacakan do'a semoga cita-cita luhurnya terkabul baik umat Buddha maupun bukan. Istilahnya 'ngalap' berkah (saat pemercikan air)," jelas Wahyu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.