Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Kompas.com - 18/04/2024, 10:39 WIB
Egadia Birru,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com – Sebanyak 24 biksu asal Thailand dan Indonesia akan melakukan ritual jalan kaki ke Candi Borobudur dan Candi Muaro Jambi.

Perjalanan spiritual yang disebut thudong ini bagian perayaan Tri Suci Waisak 2568 BE/2024.

Wakil Ketua Panitia Waisak 2568 BE/2024, YM Bhikkhu Dhammavuddho Thera, mengatakan, tradisi thudong bertujuan untuk melatih kesabaran melalui jalan kaki dan kegiatan spiritual lain.

Baca juga: Thudong, Perjalanan Biksu Puluhan Ribu Kilometer untuk Mengikuti Jejak Buddha

Tahun ini perdana para biksu menyusuri Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan Candi Muaro Jambi di Jambi.

“Di zaman modern sekarang, thudong masih tetap dilestarikan. Akan tetapi, karena saat ini sudah berdiri vihara-vihara dan didukung oleh berbagai fasilitas, maka thudong boleh dikatakan sebagai sebuah rangkaian perjalanan dengan mempraktikkan ajaran Buddha,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis (18/4/2024).

Sejumlah 24 biksu asal Thailand dan Indonesia direncanakan tiba di Candi Borobudur pada 20 Mei.

Mereka disebut akan mengikuti prosesi detik-detik Waisak pada 23 Mei. Mereka juga akan menyemarakkan Waisak di Candi Muaro Jambi pada 26 Mei.

Baca juga: 32 Biksu Lakukan Thudong dari Thailand ke Indonesia, Pulangnya Juga Jalan Kaki?


Baca juga: Akhir Perjalanan Biksu Jalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur, Jadi Thudong Pertama di Indonesia

Rute perjalanan biksu Thudong

Biksu Thudong.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Biksu Thudong.

Selanjutnya, para biksu thudong bakal melakukan pindapata dan menghadiri perayaan Waisak di Jakarta pada 29 Mei.

Ketua Panitia Thudong 2024, Susy Yang SM, menyampaikan, tujuan dari rangkaian kegiatan thudong untuk melestarikan nilai-nilai keteladanan Sang Buddha Gautama dan mengkampanyekan toleransi beragama di Indonesia.

“Tunjukkan pada dunia inilah wajah asli Indonesia yang penuh toleransi. Kita dapat hidup rukun berdampingan meskipun berbeda-beda keyakinan dan kepercayaan,” kata dia.

Baca juga: Biksu Thudong Kuat Jalan Kaki meski Kulit Telapak Kaki Mengelupas, Apa Kuncinya?

Rute Perjalanan Biksu Thudong

Berikut rute perjalanan biksu thudong 2024:

  • Selasa (14/5): Rombongan biksu thudong tiba di Bandara Soekarno Hatta
  • Rabu (15/5): Seremoni pembukaan biksu thudong di Kantor Kementerian Agama, Jakarta; Biksu thudong menuju Vihara Buddha Jayanti Wungkal Kasap, Semarang dengan bus
  • Kamis (16/5): Biksu thudong berjalan menuju Kelenteng Hok Tik Bio, Ambarawa
  • Jumat (17/5): Biksu thudong berjalan menuju Wisma Bhikkhu Jayawijaya, Temanggung
  • Minggu (19/5): Biksu thudong berjalan menuju Kelenteng Liong Hok Bio, Magelang
  • Senin (20/5): Biksu thudong tiba di Candi Borobudur
  • Jumat (24/5): Menggunakan pesawat, biksu thudong tiba di Vihara Vimuttara Jambi
  • Sabtu (25/5): Biksu thudong melakukan pindapatta di Vihara Vimuttara Jambi
  • Minggu (26/5): Biksu thudong menghadiri Waisak di Candi Muaro Jambi
  • Rabu (29/5): Biksu thudong menghadiri perayaan Waisak di Cetiya Paññā Sikkhā, Jakarta
  • Kamis (30/5): Biksu thudong kembali ke daerah asal masing-masing.

Baca juga: Akhir Perjalanan 32 Biksu Thudong dan Potret Toleransi di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Regional
Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com