Salin Artikel

Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Perjalanan spiritual yang disebut thudong ini bagian perayaan Tri Suci Waisak 2568 BE/2024.

Wakil Ketua Panitia Waisak 2568 BE/2024, YM Bhikkhu Dhammavuddho Thera, mengatakan, tradisi thudong bertujuan untuk melatih kesabaran melalui jalan kaki dan kegiatan spiritual lain.

Tahun ini perdana para biksu menyusuri Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan Candi Muaro Jambi di Jambi.

“Di zaman modern sekarang, thudong masih tetap dilestarikan. Akan tetapi, karena saat ini sudah berdiri vihara-vihara dan didukung oleh berbagai fasilitas, maka thudong boleh dikatakan sebagai sebuah rangkaian perjalanan dengan mempraktikkan ajaran Buddha,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis (18/4/2024).

Sejumlah 24 biksu asal Thailand dan Indonesia direncanakan tiba di Candi Borobudur pada 20 Mei.

Mereka disebut akan mengikuti prosesi detik-detik Waisak pada 23 Mei. Mereka juga akan menyemarakkan Waisak di Candi Muaro Jambi pada 26 Mei.

Selanjutnya, para biksu thudong bakal melakukan pindapata dan menghadiri perayaan Waisak di Jakarta pada 29 Mei.

Ketua Panitia Thudong 2024, Susy Yang SM, menyampaikan, tujuan dari rangkaian kegiatan thudong untuk melestarikan nilai-nilai keteladanan Sang Buddha Gautama dan mengkampanyekan toleransi beragama di Indonesia.

“Tunjukkan pada dunia inilah wajah asli Indonesia yang penuh toleransi. Kita dapat hidup rukun berdampingan meskipun berbeda-beda keyakinan dan kepercayaan,” kata dia.

Rute Perjalanan Biksu Thudong

Berikut rute perjalanan biksu thudong 2024:

https://regional.kompas.com/read/2024/04/18/103922878/puluhan-biksu-thudong-akan-jalan-kaki-ke-candi-borobudur-dan-muaro-jambi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke