Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dimediasi di Polda Riau, Rektor Unri Berdamai dengan Mahasiswa yang Dilaporkan

Kompas.com - 13/05/2024, 17:44 WIB
Idon Tanjung,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com-Kasus Rektor Universitas Riau, Sri Indarti yang melaporkan mahasiswanya, Khariq Anhar, diselesaikan secara kekeluargaan.

Sri Indarti mencabut kembali laporannya di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah (Polda) Riau.

Rektor dan mahasiswa tersebut dimediasi di Polda Riau, Senin (13/5/2024).

Baca juga: Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Pantauan Kompas.com, mediasi dihadiri kedua belah yaitu Sri Indarti dan Khariq. Dari pihak rektor, turut hadir sejumlah jajarannya dan kuasa hukumnya. Begitu pun dengan Khariq hadir dengan kuasa hukumnya.

Mediasi dibuka oleh penyidik Subdit V Ditreskrimsus Polda Riau, Iptu Wahyu Saputra.

Usai mediasi, dilanjutkan dengan salam salaman. Terlihat Khariq bersalaman dan mencium tangan sang Rektor.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Kombes Nasriadi menyampaikan, Sri Indarti telah mencabut laporannya.

"Pelapor telah membuat surat pencabutan laporan pengaduan pada hari ini. Keduabelah pihak telah berdamai. Terlapor Khariq Anhar, juga menyampaikan permintaan maaf atas terjadinya permasalahan hukum tersebut," kata Nasriadi saat diwawancarai wartawan di Polda Riau, Senin.

Baca juga: Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Sementara itu, Khariq Anhar berharap ke depannya lebih terbuka lagi ruang diskusi dalam menghadapi suatu persoalan.

"Kemudian, kami tentu menginginkan aspirasi kami terkait kebijakan UKT (uang kuliah tunggal) direvisi," kata Khariq saat diwawancarai wartawan usai mediasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

Regional
Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Regional
Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Regional
Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Regional
Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com