Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: Arus Balik di Pelabuhan Bakauheni Terorganisasi dengan Baik

Kompas.com - 15/04/2024, 08:01 WIB
Tri Purna Jaya,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pelaksanaan arus balik di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, lebih baik dibanding saat arus mudik di Pelabuhan Merak, Banten.

Menurutnya, arus balik di Pelabuhan Bakauheni lebih terencana daripada arus mudik di Pelabuhan Merak yang sempat menimbulkan kemacetan panjang.

Hal itu disampaikan Budi Karya saat menggelar konferensi pers usai meninjau arus balik di Pelabuhan Bakauheni pada Minggu (14/4/2024) siang.

"Mungkin ingat di Merak terjadi masalah suatu antrean tetapi Insyaallah bekerja sama dengan Gubernur, Kapolda, TNI, Polri, kita lakukan improvement," katanya kepada wartawan.

Baca juga: Puncak Arus Balik, 18.461 Pemudik Naik Kereta Api Tiba di Surabaya

Usai melakukan peninjauan dan laporan lapangan, Budi menyebut bahwa pelaksanaan arus balik kali ini terorganisasi dengan baik serta didukung beberapa faktor.

"Saya pikir apa yang direncanakan ini secara tidak langsung memberikan jawaban bahwa perencanaan yang dilakukan arus balik ini jauh lebih bagus daripada pelaksanaan di Merak," katanya.

Baca juga: Melihat Suasana Puncak Arus Balik Lebaran 2024 di Pelabuhan Merak

Jumlah kapal yang dioperasikan pada arus balik ini sebanyak 146 trip. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan arus mudik dari Merak yang hanya 131 trip per hari.

"Terorganisasi dengan bagus, ada jalan tol, ada tempat parkir yang besar, dan ada rest area, bahkan Pak Kapolda (Lampung) sudah membuat rencana atau plan hijau-kuning-merah," kata dia.

"Apalagi dengan adanya dua hari WFH itu membuat lebih rileks," tambahnya.

Meski demikian, untuk antisipasi penumpukan penumpang di Pelabuhan Bakauheni, Budi mengatakan tetap akan ada opsi TBB (tiba-bongkar-berangkat) sebagaimana arus mudik kemarin.

"TBB itu ada beberapa plan, plan pertama TBB itu 3 (trip) dan menurut catatan walaupun 3, itu landai. Jadi artinya sudah landai, konservatif. Tetapi pada besok terutama, kita memberikan opsi menjadi 5 (trip)," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com