Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik dari Kalimantan Rela Berdesakan di Kapal demi Pulang ke Majene

Kompas.com - 07/04/2024, 10:35 WIB
Junaedi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MAJENE, KOMPAS.com – Para pemudik yang berasal dari Kalimantan rela berdesakan di kapal demi bisa kembali ke kampung halaman mereka di Majene, Sulawesi Barat, Sabtu (6/4/2024).

Mereka akhirnya tiba di Pelabuhan Majene dengan menggunakan Kapal Perintis Sabuk Nusantara 93. Para pemudik mayoritas adalah warga Sulawesi Barat yang merantau ke Kalimantan.

Kedatangan para pemudik disambut sanak keluarga di pelabuhan.

Baca juga: Cerita Pemudik Terjebak Antrean sampai 9 Jam di Pelabuhan Gilimanuk

Seorang pemudik bernama Buatan mengatakan, dirinya bersama keluarga memilih kapal perintis ini karena jauh lebih murah lantaran disubsidi oleh pemerintah.

Namun menurut Burhan lantaran harga tiket yang murah, jumlah pemudik pun sangat banyak sehingga mereka berdesak-desakan di kapal.

“Sengaja mudik pakai kapal laut karena harganya murah, meski penumpang memang harus berdesakan di dek kapal karena banyak pemudik lainnya," jelas Buatan, Sabtu.

Baca juga: Seorang Pemudik Diduga Dilecehkan Sopir Travel di Bali

Untuk mengamankan arus mudik termasuk mengantisipasi berbagai gangguan kantibmas selama mudik dan arus balik Lebaran, petugas pelabuhan, TNI-Polri, Basarnas disiagakan di lokasi.

Petugas Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Majene, Akbar Yunez Husen menjelaskan, jumlah penumpang tahun ini meningkat drastis bila dibandingkan sebelumnya.

“Salah satu alasan banyak pemudik meilih jalur laut untuk mudik karena harga tiketnya murah karena mendapat subsidi dari pemerintah,” jelas Akbar Yunez.

Untuk diketahui, emudik dari Kalimantan ini mencapai 578 orang sedangkan sebelumnya hanya 227 orang.

Peningkatan ini terjadi karena antusias masyarakat menggunakan jasa transportasi laut yang cukup tinggi.

Selain itu harga tiket subsidi pemerintah dengan harganya yang relatif murah menjadi alasan para pemudik memilih jalur laut untuk pulang ke kampung halamannya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com