Salin Artikel

Pemudik dari Kalimantan Rela Berdesakan di Kapal demi Pulang ke Majene

Mereka akhirnya tiba di Pelabuhan Majene dengan menggunakan Kapal Perintis Sabuk Nusantara 93. Para pemudik mayoritas adalah warga Sulawesi Barat yang merantau ke Kalimantan.

Kedatangan para pemudik disambut sanak keluarga di pelabuhan.

Seorang pemudik bernama Buatan mengatakan, dirinya bersama keluarga memilih kapal perintis ini karena jauh lebih murah lantaran disubsidi oleh pemerintah.

Namun menurut Burhan lantaran harga tiket yang murah, jumlah pemudik pun sangat banyak sehingga mereka berdesak-desakan di kapal.

“Sengaja mudik pakai kapal laut karena harganya murah, meski penumpang memang harus berdesakan di dek kapal karena banyak pemudik lainnya," jelas Buatan, Sabtu.

Untuk mengamankan arus mudik termasuk mengantisipasi berbagai gangguan kantibmas selama mudik dan arus balik Lebaran, petugas pelabuhan, TNI-Polri, Basarnas disiagakan di lokasi.

Petugas Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Majene, Akbar Yunez Husen menjelaskan, jumlah penumpang tahun ini meningkat drastis bila dibandingkan sebelumnya.

“Salah satu alasan banyak pemudik meilih jalur laut untuk mudik karena harga tiketnya murah karena mendapat subsidi dari pemerintah,” jelas Akbar Yunez.

Untuk diketahui, emudik dari Kalimantan ini mencapai 578 orang sedangkan sebelumnya hanya 227 orang.

Peningkatan ini terjadi karena antusias masyarakat menggunakan jasa transportasi laut yang cukup tinggi.

Selain itu harga tiket subsidi pemerintah dengan harganya yang relatif murah menjadi alasan para pemudik memilih jalur laut untuk pulang ke kampung halamannya.

https://regional.kompas.com/read/2024/04/07/103543978/pemudik-dari-kalimantan-rela-berdesakan-di-kapal-demi-pulang-ke-majene

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke