Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Jalan Senilai Rp 42 Miliar di NTT Terkendala Alat Pengolahan Aspal

Kompas.com - 26/02/2024, 18:03 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

 

KUPANG, KOMPAS.com - Proyek peningkatan Jalan Daerah Tetaf - SP. Niki - Niki sepanjang 14 kilometer di Kecamatan Kuatnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga saat ini belum tuntas dikerjakan. Padahal, jalan tersebut telah dikerjakan sejak 23 Agustus 2023.

Penyebabnya, lantaran perusahaan yang mengerjakan proyek senilai Rp 42,7 miliar itu tidak memiliki alat pengolahan campuran aspal dalam skala besar atau asphalt mixing plant (AMP).

Informasi itu disampaikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.1, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT, Herianto J. Hoty.

Menurut Hoty, kontraktor pelaksana proyek itu, yakni PT Pubagot Jaya Abadi, tidak menyediakan peralatan pendukung yang memadai.

"Kontraktornya tidak punya peralatan seperti AMP dan pendukung lainnya," ujar Hoty kepada Kompas.com, Senin (26/2/2024).

Baca juga: Risma Sambangi Gubuk Reyot Maria Evin yang Hidup bersama 3 Anaknya di Pelosok Manggarai Timur NTT

Hoty menjelaskan, awalnya proyek itu dikerjakan dengan lancar oleh kontraktor tersebut.

Namun, ketika memasuki pekerjaan aspal, proyek itu mulai macet. Apalagi, kata dia, paket pengerjaan jalan tersebut sangat panjang yakni 14,5 kilometer.

Baca juga: Mensos RI Tri Rismaharini Jangkau Pelosok Manggarai Timur NTT demi Kaum Penyandang Disabilitas

Meski macet, kata Hoty, pihaknya masih memberikan waktu dan kesempatan untuk perusahan itu menyelesaikan proyek itu dalam waktu 90 hari kerja. Progres proyek ini berada di angka 76 persen.

Dihubungi terpisah, Kontraktor PT Pubagot Jaya Abadi, Hermin Djuang mengaku, pengerjaan proyek itu masih berjalan karena ada adendum penambahan waktu.

Dia pun menargetkan jalan itu akan tuntas dikerjakan pada 31 Maret 2024 mendatang.

"Memang untuk satu minggu ini kita ada setop, karena kita pakai aspal curah yang dari Kupang, sambil kami menunggu aspal drum dari Surabaya," ujar dia.

Karena ingin proyek ini tetap berjalan, lanjut dia, maka pihaknya menggunakan aspal curah.

Menurutnya, aspal drum yang dari Surabaya sudah tiba di lokasi proyek, tetapi masih harus dicairkan.

Sehingga pihaknya sedang merakit tempat penampungan untuk mencairkan aspal drum tersebut.

"Satu minggu ini, kita ada rakit tempat penampungan untuk mencairkan aspal. Kalau sudah selesai maka kita akan lanjutkan pekerjaannya," kata Hermin.

Untuk material aspal, kata dia, semua sudah siap di lapangan termasuk batu pecah.

Khusus untuk AMP, Hermin mengaku saat ini ada di dekat lokasi proyek.

"Saya dengan kakak saya punya AMP yang ada di Loli," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com