Salin Artikel

Proyek Jalan Senilai Rp 42 Miliar di NTT Terkendala Alat Pengolahan Aspal

KUPANG, KOMPAS.com - Proyek peningkatan Jalan Daerah Tetaf - SP. Niki - Niki sepanjang 14 kilometer di Kecamatan Kuatnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga saat ini belum tuntas dikerjakan. Padahal, jalan tersebut telah dikerjakan sejak 23 Agustus 2023.

Penyebabnya, lantaran perusahaan yang mengerjakan proyek senilai Rp 42,7 miliar itu tidak memiliki alat pengolahan campuran aspal dalam skala besar atau asphalt mixing plant (AMP).

Informasi itu disampaikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.1, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT, Herianto J. Hoty.

Menurut Hoty, kontraktor pelaksana proyek itu, yakni PT Pubagot Jaya Abadi, tidak menyediakan peralatan pendukung yang memadai.

"Kontraktornya tidak punya peralatan seperti AMP dan pendukung lainnya," ujar Hoty kepada Kompas.com, Senin (26/2/2024).

Hoty menjelaskan, awalnya proyek itu dikerjakan dengan lancar oleh kontraktor tersebut.

Namun, ketika memasuki pekerjaan aspal, proyek itu mulai macet. Apalagi, kata dia, paket pengerjaan jalan tersebut sangat panjang yakni 14,5 kilometer.

Meski macet, kata Hoty, pihaknya masih memberikan waktu dan kesempatan untuk perusahan itu menyelesaikan proyek itu dalam waktu 90 hari kerja. Progres proyek ini berada di angka 76 persen.

Dihubungi terpisah, Kontraktor PT Pubagot Jaya Abadi, Hermin Djuang mengaku, pengerjaan proyek itu masih berjalan karena ada adendum penambahan waktu.

Dia pun menargetkan jalan itu akan tuntas dikerjakan pada 31 Maret 2024 mendatang.

"Memang untuk satu minggu ini kita ada setop, karena kita pakai aspal curah yang dari Kupang, sambil kami menunggu aspal drum dari Surabaya," ujar dia.

Karena ingin proyek ini tetap berjalan, lanjut dia, maka pihaknya menggunakan aspal curah.

Menurutnya, aspal drum yang dari Surabaya sudah tiba di lokasi proyek, tetapi masih harus dicairkan.

Sehingga pihaknya sedang merakit tempat penampungan untuk mencairkan aspal drum tersebut.

"Satu minggu ini, kita ada rakit tempat penampungan untuk mencairkan aspal. Kalau sudah selesai maka kita akan lanjutkan pekerjaannya," kata Hermin.

Untuk material aspal, kata dia, semua sudah siap di lapangan termasuk batu pecah.

Khusus untuk AMP, Hermin mengaku saat ini ada di dekat lokasi proyek.

"Saya dengan kakak saya punya AMP yang ada di Loli," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/26/180350378/proyek-jalan-senilai-rp-42-miliar-di-ntt-terkendala-alat-pengolahan-aspal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke