Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Petugas Penyelenggara Pemilu dan 1 Linmas di NTT Meninggal Usai Pemilu

Kompas.com - 22/02/2024, 14:09 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak lima petugas penyelenggara pemilihan umum (pemilu) dan satu petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia usai melaksanakan tugas pada pemilu 14 Februari 2024.

Lima petugas penyelenggara pemilu yang meninggal yakni satu orang Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), dua orang Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan dua orang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan satu petugas Linmas.

"Betul ada enam orang yang meninggal satu orang Linmas dan lainnya petugas penyelenggara," kata Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTT Petrus Kanisius Nahak kepada Kompas.com, Kamis (22/2/2024).

Baca juga: Sepekan Pasca-pemilu, 12 Petugas KPPS/TPS di Banten Meninggal Dunia

Kanisius memerinci, satu petugas PPK yang meninggal yakni bernama Yohanis Babtista Atalawan Hayon, asal Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur.

Kemudian, dua petugas PPS yakni Luter Matetlang dan Esra Grenigel Langare dari Kabupaten Alor.

Selanjutnya, dua petugas KPPS yakni Marselina Hoar dari Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka dan Antonius Silva Maia dari Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu.

Baca juga: Kekeringan Berkepanjangan, 75 Hektar Jagung di Manggarai Timur NTT Gagal Panen

"Satu Linmas yang meninggal itu bernama Petrus Be Kono dari Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU)," kata Kanisius.

Menurut Kanisius, para petugas dan Linmas yang meninggal tersebut akibat kelelahan dan sakit.

Mereka yang meninggal dunia, kata dia, telah diberikan santunan.

"Santunannya sesuai Keputusan KPU 59/2023. Jumlah santunannya sesuai dengan kondisinya yakni meninggal, kecelakaan kerja, cacat permanen, luka berat atau sakit berat dan luka sedang atau sakit sedang," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Regional
Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Regional
Curhat Lewat Buku Harian, Remaja di Jember Diperkosa Pamannya Sebanyak 10 Kali

Curhat Lewat Buku Harian, Remaja di Jember Diperkosa Pamannya Sebanyak 10 Kali

Regional
Jalur Aceh-Sumut Diterjang Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Jalur Aceh-Sumut Diterjang Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com