KOMPAS.com - Kekeringan berkepanjangan di wilayah Manggarai Timur, NTT, memberikan dampak sangat signifikan.
Seluas 75 hektar jagung milik petani di Desa Compang Ndejing, Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, gagal panen.
Baca juga: Bantuan untuk Petani yang Gagal Panen Berlanjut, Disiapkan Rp 200 Miliar
Kepala Desa Compang Ndejing, Ahmad Jabur, membenarkan bencana alam kekeringan yang melanda warganya.
"Ia benar. Jagung yang ditanam pada musim tanam tahun 2024 sebanyak 75 hektar semuanya gagal tumbuh karena curah hujan rendah. Semuanya gagal panen tahun ini," kata Ahmad saat dihubungi, Rabu (21/2/2024).
Ia menyebutkan, usia jagung yang ditanam saat ini berkisar 50 hingga 80 hari. Kondisi jagung memprihatinkan karena mengering, padahal sudah mulai berbunga.
"Dari 75 hektar yang ditanam semuanya puso alias tidak berbuah karena sudah kering," ujarnya.
Baca juga: Banjir, Ribuan Hektar Sawah di Demak Gagal Panen
Ia mengatakan, jumlah petani yang terdampak ada 135 orang.
"Kami sudah laporkan ini ke Pemda melalui surat resmi," katanya.
Pihaknya pun berharap Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur segera mengambil langkah terkait bencana gagal panen yang dialami warganya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.