KOMPAS.com - Aliran lahar panas dari puncak Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus mengarah ke pemukiman warga Desa Jontona, Kecamatan Ile Ape.
Camat Ile Ape, Laurens Manuk menyebutkan, aliran lahar panas sudah menjangkau radius 400 meter ke arah selatan.
"Aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok belakangan memang meningkat, aliran lahar panas mengarah ke selatan atau ke arah Desa Jontona," ujar Laurens saat dihubungi, Selasa (20/2/2024).
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Luncurkan Lava Pijar Sejauh 500 Meter ke Selatan
Laurens menjelaskan, aliran lahar panas yang mengarah ke Desa Jontona merupakan jalur baru. Selama ini lahar panas mengarah ke Desa Lamatokan.
Dia mengimbau warga sekitar tetap mengikuti rekomendasi yang disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, Yeremias Kristianto Pugel mengimbau masyarakat di sekitar maupun pengunjung tidak memasuki dan melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer.
Kemudian, masyarakat Desa Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak.
Untuk menghindari gangguan pernapasan maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik masyarakat di sekitar dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain agar melindungi mata dan kulit.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok NTT Meletus 80 Kali, Warga Diminta Waspada Gangguan ISPA
"Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau sungai-sungai yang berhulu di puncak agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," ujarnya.
PGA Ile Lewotolok juga mencatat pada periode pengamatan Senin (19/2/2024) pukul 00.00 Wita-24.00 Wita gunung tersebut mengalami 23 kali gempa letusan, 332 kali gempa embusan.
Sembilan kali tremor non harmonik, lima kali hybrid atau fase banyak, serta tremor menerus dengan amplitudo 0.5 mm, dominan 0.5 mm.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.