LEMBATA, KOMPAS.com - Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) meletus sebanyak 80 kali pada periode pengamatan Sabtu (10/2/2024) pukul 00.00 Wita-24.00 Wita.
Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok melaporkan letusan ini memiliki amplitudo 19.5-36.2 mm, dan durasi 39-112 detik.
Letusan disertai lontaran lava pijar dan gemuruh atau dentuman lemah hingga sedang.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok NTT Meletus 70 Kali Disertai Lontaran Lava Pijar
"Tinggi kolom abu 100-400 meter dan warna asap putih dan kelabu," ujar Petugas Pos PGA Ile Lewotolok, Fajaruddin M Balido dalam keterangannya, Minggu (11/2/2024) pagi.
PGA Ile Lewotolok juga mencatat 144 kali gempa embusan dengan amplitudo 2.4-23.3 mm, durasi 25-107 detik; dua kali tremor harmonik, amplitudo 4.6-6.2 mm, urasi 228-344 detik dan satu kali tektonik lokal, amplitudo 3.6 mm, S-P : 5 detik, urasi 32 detik.
Secara visual gunung jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah.
"Lontaran lava pijar teramati dalam radius puncak," ujar dia.
Fajaruddin mengatakan, hingga saat ini status Gunung Ile Lewotolok masih berada di level II waspada.
Masyarakat sekitar, pengunjung, atau wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer.
Kemudian masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Alami Ratusan Kali Gempa Embusan, Warga 3 Desa Diimbau Waspada
"Untuk menghindari gangguan pernapasan atau ISPA maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit," pintanya.
Dia juga mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ile Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.