INTAN JAYA, KOMPAS.com- Pemindahan jenazah Alexsander Parapak (20), warga sipil yang ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) masih belum bisa dilakukan hingga Kamis (2/5/2024) malam.
Padahal korban tewas sejak insiden penembakan pada Selasa (30/4/2024).
Kapolres Intan Jaya AKBP Afrizal Asri mengatakan, tidak ada penerbangan sipil yang melintasi wilayah tersebut.
Baca juga: KKB Serang Rumah Polisi di Intan Jaya, 1 Warga Tewas Tertembak
Pesawat sipil, kata dia, takut terbang ke Homeyo.
"Penjabat Bupati Intan Jaya sudah berupaya membantu mencari pesawat yang mau mengevakuasi jenazah tersebut, namun hingga kini belum berhasil karena (pesawat) takut terbang ke Homeyo," tutur Afrizal, Kamis (2/5/2024), seperti dikutip dari Antara.
Baca juga: Anggota Brimob Akan Dikirim untuk Amankan Intan Jaya dari Gangguan KKB
Afrizal mengungkap, pemindahan jenazah kemungkinan baru bisa dilaksanakan pada Jumat (3/5/2024) dengan bantuan helikopter TNI.
Tim pengamanan juga akan diterjunkan ke lokasi tersebut.
"Tim gabungan akan dikerahkan untuk memulihkan wilayah itu dari gangguan OPM yang sejak Selasa (30/4/2024) melakukan aksi penyerangan dan menembaki Polsek Homeyo," kata dia.
Baca juga: Polemik Perubahan Istilah KKB Jadi OPM, Dianggap Tak Selesaikan Konflik di Papua
Akibat keterlambatan pemindahan jenazah, Pemda Intan Jaya mengirimkan tim yang membawa formalin dengan berjalan kaki dari Sugapa.
"Tim yang terdiri atas kepala kampung dan para tokoh, serta petugas Kesehatan berjalan kaki selama beberapa jam, jika hal itu dilakukan bukan oleh penduduk setempat dapat memakan Waktu seharian," katanya.
Untuk diketahui warga sipil Bernama Alexsander Parapak (20) meninggal setelah ditembak oleh KKB dalam serangan di sekitar Polsek Homeyo pada Selasa (30/4/2024) pagi.
Satgas Damai Cartenz menduga pelaku penyerangan adalah kelompok Keni Tipagau dari Kodap VIII Kemabu.
Sempat terjadi kontak tembak antara aparat dan KKB sebelum anggota KKB melarikan diri.
Sumber: Antara