Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temukan Penimbunan Beras, Lapor ke Hotline Krimus Polda Lampung

Kompas.com - 23/02/2024, 14:36 WIB
Tri Purna Jaya,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Lampung membuka hotline pengaduan terkait penimbunan beras.

Direktur Ditreskrimsus Polda Lampung, Komisaris Besar (Kombes) Donny Arif Praptomo, membenarkan pihaknya telah membuka hotline pengaduan tersebut.

"Benar, bagi masyarakat yang mengetahui ataupun melihat adanya penimbunan sembako, khususnya beras bisa melapor ke hotline yang kami sediakan," kata Donny melalui pesan singkat, Jumat (23/2/2024).

Baca juga: Konflik Harimau di Lampung, Tim BKSDA Temukan Jejak Si Raja Hutan

Hotline tersebut yakni ke nomor 085241252001. Layanan pengaduan ini dibuka untuk mempermudah pelacakan atas penyelewengan stok beras dengan cara ditimbun.

Menurutnya, informasi lapangan dari masyarakat bisa mempermudah kerja kepolisian jika terjadi kelangkaan beras.

Dia mengatakan, setiap laporan masyarakat terkait penimbunan beras ini akan segera ditindaklanjuti. Donny menambahkan, diharapkan masyarakat yang melapor bisa menyertai bukti pendukung.

Baca juga: Tekan Kenaikan Harga, Pemkab Banyuwangi Gelontorkan 10 Ton Beras Setiap Hari

"Polda Lampung mengajak masyarakat melaporkan penimbunan sembako, khususnya beras, kepada kami untuk segera ditindaklanjuti," ungkap dia.

Tim Satgas Pangan Ditreskrimsus Polda Lampung sendiri hanya menemukan kelangkaan beras terjadi di ritel-ritel modern yang menjual beras premium.

"Di pasar tradisional masih aman, tidak ada kelangkaan dan berjalan seperti biasa," beber Donny.

Dari analisis sementara, Donny berpendapat kenaikan harga beras di Lampung sebagai dampak dari kenaikan harga di Pulau Jawa.

"Banyak pemilik beras menjualnya ke Pulau Jawa karena harga lebih tinggi, sehingga terjadi kenaikan harga beras di Lampung. Namun, di pasar tradisional stok beras masih mencukupi," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Lampung menelusuri dugaan adanya upaya monopoli gabah kering yang menyebabkan kenaikan harga beras.

Kepala Kantor Wilayah II KPPU Lampung Wahyu Bekti Anggoro memaparkan, kenaikan harga gabah kering panen (GKP) menjadi salah satu faktor kenaikan harga beras di tingkat produsen.

Akibat naiknya harga gabah kering ini menjadi efek bola salju untuk ketersediaan dan harga beras, baik itu di ritel modern maupun pasar tradisional.

"Kita sedang lakukan pendalaman apakah kenaikan harga gabah yang melebihi HAP ini dipengaruhi oleh upaya monopoli pelaku usaha tertentu di dalam pasar," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Regional
Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Regional
Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Regional
10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

Regional
1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

Regional
Menyalakan 'Flare' Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menyalakan "Flare" Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Regional
Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com