Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relokasi 82 Keluarga Terdampak Pembangunan Bendungan Jragung Tunggu Listrik dan Air Bersih

Kompas.com - 23/02/2024, 13:28 WIB
Dian Ade Permana,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Relokasi 82 keluarga terdampak pembangunan Bendungan Jragung di Semarang, Jawa Tengah dipastikan akan dilakukan secara adil dan manusiawi.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan, relokasi 82 keluarga dari Dusun Kedungglatik Desa Candirejo Kecamatan Pringapus tersebut menunggu kelengkapan sarana pendukung terlebih dulu.

"Salah satunya dengan menyediakan air bersih dan fasilitas listrik terlebih dahulu. Jangan pindah jika air bersih dan listrik belum tersedia,” katanya saat rakor relokasi warga, Kamis (22/2/2024) dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Bocah 13 Tahun di Tabanan Tewas, Tenggelam Saat Berenang di Bendungan

Selain itu, Ngesti juga memastikan proses relokasi akan memperhatikan kesejahteraan warga.

"Termasuk menyiapkan lahan relokasi yang memadai dengan dukungan fasilitas umum tempat ibadah dan jalan penghubung yang layak," katanya lagi.

Sementara itu, Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Semarang Zaenal Arifin melaporkan, saat ini telah disediakan lahan seluas 2,3 hektare untuk relokasi warga yang terdampak Bendungan Jragung.

"Lahan itu akan digunakan untuk relokasi 82 kepala keluarga terdampak. Nantinya akan dibagi menjadi 82 kavling dengan luas masing-masing 140 meter persegi," kata dia.

Baca juga: Jadwal Pemungutan Suara Susulan di Demak dan Alternatif Relokasi TPS


Poin kesepakatan bersama

Zaenal mengatakan, rakor juga telah menyepakati enam poin kesepakatan yang dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani para pihak.

Salah satunya yakni Bupati Semarang akan mengirim surat kepada Menteri PUPR untuk menyediakan sarana prasarana pendukung area relokasi.

"Termasuk sarana pendukung sumber air bersih, jalan, IPAL komunal dan pengelolaan sampah," kata dia.

Baca juga: Keluh Kesah Ribuan Pedagang di Candi Borobudur, Tolak Relokasi Khawatir Dagangan Tidak Laku

Seperti diberitakan, pembangunan Bendungan Jragung diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan irigasi pertanian masyarakat Kabupaten Semarang.

Selain itu, jembatan yang mulai dikerjakan pada akhir 2020 itu juga dimanfaatkan sebagai sumber mata air baku sebesar 1 meter kubik per detik dan akan menyuplai 3 daerah yakni Semarang, Demak, dan Grobogan.

Bendungan Jragung disebutkan juga mampu mengurangi risiko banjir area hilir dari 378.000 meter kubik menjadi 170.000 meter kubik per detik, atau mereduksi banjir sekitar 45 persen.

Baca juga: Mengenal Bendungan Jatigede, Terbesar Kedua di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Regional
Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Regional
Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Regional
[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com