Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Kompas.com - 08/05/2024, 07:15 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Unit Reserse dan Kriminal Kepolisian Sektor (Polsek) Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menangkap dua pria berinisial JGD (29) dan RH (23).

Keduanya ditangkap setelah menganiaya MA (14), pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 9 Kota Kupang, hingga babak belur.

"Kedua pelaku ini ditangkap tadi pagi di dua tempat berbeda," kata Kepala Kepolisian Resor Kupang Kota Komisaris Besar Polisi Aldinan Manurung, kepada Kompas.com, Selasa (7/5/2024) malam.

Baca juga: Curi Motor dan Ponsel, Siswa SMA di Kupang Ditangkap Polisi

Aldinan menyebut, dua pelaku itu sempat kabur selama lima bulan usai menganiaya korban.

Dia menuturkan, kasus penganiayaan itu bermula saat korban MA sedang lari pagi di sekitar rumahnya di Gang Tabelak, Kelurahan Oepura, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Minggu (10/12/2023).

 "Tiba-tiba korban mendengar suara teriakan “jangan lari”. Karena ketakutan korban terus berlari dan karena tidak kuat lari lagi korban ditendang oleh pelaku RH hingga terjatuh,” ungkap Aldinan.

Baca juga: Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Setelah terjatuh, datang lagi pelaku JGD dan bersama RH menganiaya korban di bagian perut dan kepala hingga berdarah.

Tak cukup sampai di situ, pelaku RH menarik korban yang masih tertidur di tanah ke dalam Gang Tabelak dan memukul korban di kepala.

Keduanya lalu membenturkan korban di sebatang pohon pisang, kemudian dipukul lagi serta diseret hingga ke sebuah selokan atau drainase yang cukup jauh dari lokasi kejadian awal.

Sekitar satu jam korban berada di selokan dalam kondisi babak belur. Setelah menganiaya korban, kedua pelaku langsung kabur.

Korban yang sempoyongan lalu mendatangi Polsek Maulafa untuk melaporkan kejadian tersebut guna diproses hukum lebih lanjut.

Laporan korban diterima oleh piket SPKT Polsek Maulafa dengan nomor LP/B/154/XII/2023/SPKT/Sek Maulafa/Res Kupang Kota/Polda NTT tanggal 10 Desember 2023.

Usai menerima laporan, polisi lalu memeriksa sejumlah saksi. Polisi lalu mencari kedua pelaku yang bersembunyi, tapi tak juga ditemukan.

Setelah lima bulan kemudian, kedua pelaku diketahui keberadaannya dan ditangkap.

"Pelaku JGD juga pernah melakukan tindak pidana, pada Selasa (14/3/2023) tengah malam, di Jalan Amabi, Kelurahan Oepura, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, dengan korban lainnya, yaitu RARN, di mana pelaku JGD menganiaya serta mengancam korban dengan menggunakan sebilah parang, setelah itu pelaku kabur ke Bali," ungkap Aldinan.

Saat ini, kedua pelaku telah ditahan untuk proses hukum lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Instruktur Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan Besok di Semarang

Instruktur Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan Besok di Semarang

Regional
Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Regional
Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Regional
Peringati 'Mayday 2024', Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Peringati "Mayday 2024", Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Regional
Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Regional
Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Regional
Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Regional
Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Regional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat 'Take Off' Cuacanya Normal

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat "Take Off" Cuacanya Normal

Regional
Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Regional
Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Regional
Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Regional
Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com