KULON PROGO, KOMPAS.com – Fenomena bunuh diri dan percobaan bunuh diri di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengkhawatirkan.
Pasalnya kasusnya bertambah setiap tahun dari 2020 hingga 2023.
“Ini angka yang sangat memprihatinkan. Terakhir itu Oktober di (kecamatan) Panjatan dan November di Nanggulan,” ucap Sri Budi Utami, Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo di Gedung Sekolah Vokasi UGM, Kulon Progo, Selasa (23/1/2024).
Baca juga: Pelajar SMP di Semarang Tewas Gantung Diri di Teras Belakang Rumah, Gunakan Tali Pramuka
Dalam launching Rekomendasi Implementasi Kebijakan Layanan Kesehatan Jiwa yang Berorientasi Pemulihan di Sekolah Vokasi UGM ini, Dinas Kesehatan mengungkap rekapitulasi catatan bunuh diri di Kulon Progo yang meningkat sejak tiga tahun belakangan.
Kasusnya, terjadi tujuh kali di 2020, lalu lima kasus di 2021, meningkat tajam menjadi 11 kasus di 2022. Pada 2023 lalu, tercatat ada 10 kasus.
Sementara percobaan bunuh diri pada 2020 sebanyak empat kasus, dua kasus di 2021, tiga kasus di 2022 dan lima kasus di 2023.
Baca juga: Diduga Depresi Usai Diusir Anak Kandung, Seorang Kakek Gantung Diri di Pohon Karet
Kasus-kasus itu dialami orang usia produktif. Bahkan, ada satu usia pelajar 16 tahun mencoba menabrakkan diri ke kereta.
Bunuh diri dan percobaan bunuh diri imbuhnya dilatari banyak hal.
Masalah kesehatan mental hingga gangguan jiwa salah satu yang bisa meningkatkan keinginan seseorang untuk mengakhiri hidup.
Namun, keputusasaan dengan beragam alasan juga bisa memicunya, seperti sakit kronis yang tidak kunjung sembuh, persoalan ekonomi, lingkungan maupun persoalan rumah tangga seperti ditinggal suami atau istri.
Baca juga: Main Jembatan Gantung, Remaja di Kalsel Ditemukan Tewas Tenggelam
Memberi lingkungan yang nyaman bagi penderita menurutnya bisa mencegah terjadi bunuh diri.
Lingkungan keluarga memiliki peran yang besar. Penerimaan orang dalam keluarga menumbuhkan spiritual yang baik pada penderita.
“Keluarga harus dipahamkan bahwa ini berisiko tinggi kembali terulang. Keluarga harus mendampingi pengobatan dan konsultasi karena penderita tidak bisa menolong diri sendiri,” kata pungkasnya.
Baca juga: Seorang Petani di Pulau Sebatik Tewas Gantung Diri Usai Didiagnosis Sakit Jantung
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.