Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Konsep Tri Tangtu Sunda yang Disebut Mahfud Saat Debat Cawapres

Kompas.com - 21/01/2024, 20:52 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD menyebut kearifan lokal masyarakat Jawa Barat yakni tri tangtu saat debat cawapres pada Minggu (21/1/2024).

Falsafah kehidupan masyarakat Sunda masa lalu dikenal dengan istilah falsafah kehidupan tri tangtu. Masyarakat suku Sunda adalah orang Pasundan yang biasa disebut urang gunung, wong gunung, dan tiyang gunung.

Dikutip dari jurnal, tri tangtu memiliki pemahaman sebagai pikukuh tilu, hukum tilu yakni konsep cara pandang hidup orang Sunda. Secara etimologis, tri tangtu berasal dari kata tri artinya tiga, tangtu artinya pasti atau ketentuan.

Baca juga: Disebut Mahfud Saat Debat Cawapres, Apa Itu Tri Hita Karana?

Konsep tri tangtu adalah, ”tiga untuk bersatu, satu untuk ber-tiga”, artinya ”tiga hal” itu sebenarnya adalah ”satu hal”, demikian juga sebaliknya.

Nilai-nilai tersebut sering divisualkan menjadi bentuk segitiga agar mudah dimengerti dan dipahami.

Segitiga itu sendiri memiliki arti yang sama berarti bersatu karena segitiga tidak akan sempurna jika tidak ada keterkaitan antara garis-garisnya.

Penggambaran itu pula yang menjadi sebuah lambang dalam berbagai unsur dan dihubungkan dengan yang ada di bumi. Sistem hubungan pola tiga dalam budaya Sunda bersumber dari hubungan langit, bumi, dan manusia.

Baca juga: Kampung Naga di Tasikmalaya, Wilayah Adat yang Memiliki Sejarah “Pareum Obor”

Termasuk hubungan air, tanah, dan batu. Hubungan Resi (air), Ratu (batu), dan Rakyat (tanah). Hubungan perempuan (langit/air), lelaki (bumi/ker- ing), dan perempuan-lelaki (manusia). Hubungan pasif (perempuan), aktif (laki-laki), dan pasif-aktif (perempuan-lelaki).”

Falsafah tri tangtu merupakan pandangan hidup yang mengatur tingkah pola kehidupan masyarakat dalam hubungan sosial, politik, ekonomi, religi bahkan seluruh aspek kehidupan musti berlandaskan falsafah tri tangtu.

Pandangan hidup masyarakat Sunda ini dapat dilihat dari artefak-artefak masa lalu yang hingga hari ini dapat dilihat dan dirasakan.

Salah satunya dapat dilihat pada bentuk kehidupan masyarakat adat, bentuk rumah, dan budaya tutur yang masih dipegang oleh beberapa orang tua.

Termasuk cara berpikir yang berhubungan dengan pandangan hidup seperti masyarakat Kampung Adat Ciptagelar, suku Baduy, Kampung Naga atau peninggalan Kerajaan Galuh di Ciamis. Jawa Barat.

Baca juga: Warga Baduy Tempuh 40 Km demi Bisa Nonton Debat Cawapres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com