Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Mahfud Saat Debat Cawapres, Apa Itu Tri Hita Karana?

Kompas.com - 21/01/2024, 20:10 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD menyebut ada tiga hal yang akan menentukan masa depan Indonesia yakni Tuhan, manusia dan alam.

Ia juga menyebut kearifan lokal masyarakat Bali yakni Tri Hita Karana.

Dikutip dari baliprov.go.id, konsep tata ruang tradisional Bali didasarkan pada prinsip Tri Hita Karana yang menggambarkan tiga unsur penyebab kemakmuran, kesenangan, kelestarian, dan kebaikan dalam kehidupan manusia.

Baca juga: Sebut Food Estate Gagal dan Merusak Lingkungan, Mahfud: Yang Benar Saja? Rugi Dong Kita

Dalam bahasa Bali, Tri Hita Karana secara harfiah berarti tiga kesejahteraan yang terdiri dari parhyangan yakni hubungan dengan Ketuhanan.

Lalu pawongan yakni hubungan manusia dengan manusia dan juga palemahan, wilayah tempat manusia hidup.

Parhyangan, unsur pertama dalam konsep Tri Hita merujuk pada aspek-aspek yang mengatur hubungan manusia dengan yang Maha Kuasa.

Dalam konteks Bali, parhyangan dipengaruhi oleh agama Hindu yang mengajarkan pemujaan pada Hyang Widhi. Sementara itu dalam tata ruang tradisonal tercermin dalam kuil-kuil yang tersebar di Bali dan menjadi pusat spiritual dan kehidupan masyarakat.

Baca juga: Mahfud MD: Food Estate Gagal, Rusak Lingkungan, Rugi Kita

Konsep kedua yakni pawongan yang berkaitan hubungan antar manusia dalam masyarakat. Desa-desa dan komunitas ini diatur sedemikian. Hal ini tercermin dalam desain desa yang mempromosikan interaksi sosial seperti ruang terbuka umum dan balai desa.

Konsep ketiga adalah palemahan yang merujuk wilayah tempat manusia hidup dan berinteraksi dengan lingkungannya. Hal ini tercermin dalam desain rumah tradisional, sawah terasering dan pola penggunaan lahan yang ramah lingkungan.

Konsep ini mengajarkan tentang menjaga dan melestarikan alam sehingga manusia dapat hidup dalam keseimbangan dengan alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com