Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Kawasan Industri Tanjung Buton Siak Ditargetkan Jadi Pusat Ekonomi Baru

Kompas.com - 21/01/2024, 19:51 WIB
Hotria Mariana,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) yang terletak di pesisir dua Kampung Mengkapan dan Sungai Rawa, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi baru.

Hal itu disampaikan Bupati Siak Alfedri. Ia mengatakan, KITB terletak di area strategis, yakni berdekatan dengan Selat Malaka dan berhadapan langsung dengan dua negara tetangga, Malaysia dan Singapura.

Selain itu, KITB juga memiliki dermaga yang cukup panjang dan megah bertaraf internasional, didukung dengan alur pelayaran perairan Selat Asam dan sebagian berada di Selat Lalang menuju kawasan industri Pelabuhan Tanjung Buton.

Baca juga: Wujudkan Impian Anak PKH Berkuliah, Pemkab Siak Usung Program BeTUNAS

Alur pelayaran tersebut memiliki panjang kurang lebih 36 mil dan kedalaman alur mencapai 17-20 meter low water spring (LWS) sehingga mampu dilintasi kapal tanker berbobot 50.000 deadweight tonnage (DWT).

Meskipun memiliki potensi besar, Alfedri mengakui bahwa KITB masih membutuhkan sejumlah infrastruktur pendukung, seperti jalan, listrik, dan air bersih. Oleh karena itu, ia menargetkan secara bertahap melengkapi infrastruktur pendukung tersebut.

“Target kami adalah melengkapi infrastruktur pendukung di kawasan industri secara bertahap, termasuk meyakinkan investor di berbagai kesempatan agar tertarik berinvestasi di KITB,” kata Alfedri dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (21/1/2024).

Bupati Siak Alfedri. Dok. Pemkab Siak Bupati Siak Alfedri.

Ia yakin, KITB akan berkembang pesat karena potensi sumber daya yang dimiliki Kabupaten Siak dan Provinsi Riau sangat besar, khususnya sektor minyak dan gas, perkebunan, pertanian, dan kehutanan.

“Prioritas kami adalah mengembangkan industri di kawasan industri Tanjung Buton, seperti industri hilir Migas, industri hilir sawit, pengelolaan hasil pertanian atau kehutanan, dan industri maritim,” sebutnya.

Alfedri juga menyebutkan bahwa banyak investor yang berminat berinvestasi di KITB, baik dari dalam maupun luar negeri. Namun, karena terjadinya wabah Covid-19, rencana investasi tersebut tertunda.

Baca juga: Komitmen Layani Masyarakat, Pemkab Siak Adakan Program Bujang Kampung di Kelurahan Kandis Kota

“Namun, kami terus komunikasi dengan mitra dan berkoordinasi bersama Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencari info terkait investasi di daerah,” kata dia.

Saat ini, KITB telah dikelola oleh PT KITB sebagai badan usaha milik daerah (BUMD). Sementara, jasa kepelabuhanan Pelabuhan Internasional Tanjung Buton operasionalnya di bawah kendali PT Samudra Siak.

“Jadi, di KITB, ada dua BUMD kami yang bertanggung jawab mengelola kawasan. Kemudian, ada pula rekanan pemanfaatan jasa pelabuhan PT Zapin Energi Sejahtera, Internasional Green Energi, PT Sinergi Charisma Yudha bergerak di bidang stock pile cangkang dan PT Multi Utama Logistik jasa pergudangan,” terang Alfedri.

Selain aktivitas muat cangkang sawit, Pelabuhan Tanjung Buton juga melayani ekspor produk tisu dan plain paper dari PT Indah Kiat. Aktivitas bongkar muat kapal datang pergi silih berganti.

“Saat ini, aktivitas bongkar muat kawasan pelabuhan mengalami peningkatan kinerja positif. Pelabuhan Tanjung Buton menjadi salah satu pelabuhan ekspor cangkang terbesar di Indonesia. Maka dari itu, kinerjanya di pantau pusat dan menjadi penilaian Kementerian Investasi/BKPM,” kata Alfedri.

Alfedri berharap, di kawasan industri KITB terdapat industri pengembangan turunan minyak kelapa sawit. Hal ini karena Kabupaten Siak memiliki areal kebun terluas di Riau. Dengan begitu, dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga setempat dan Riau.

Baca juga: Tinjau Gudang Logistik Pemilu 2024, Bupati Siak: Surat Suara yang Rusak Hanya 0,0001 Persen

“Kami berharap, investasi ada dalam waktu dekat. Mari doakan bersama, kawasan ini bertumbuh dan berkembang menjadi kawasan ekonomi baru yang maju di kawasan pesisir. Tentu yang terpenting investasi dapat masuk. Bila kawasan industri berjalan, penyerapan lapangan pekerjaan terjadi dan pengangguran teratasi,” ucapnya.

Sebagai informasi, KITB diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak sejak 2004. Kawasan ini dibangun di atas lahan yang dibebaskan dengan luas 5.129 hektare. Sementara, lahan yang sudah memiliki sertifikat hak pengelolaan (HPL) seluas 600 hektare.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com