KOMPAS.com - Warga Kampung Teluk Air, Setokok, Kecamatan Bulang, Bata, Kepulauan Riau dihebohkan dengan temuan tengkorak pada Senin (11/12/2023).
Penemuan tengkorak manusia tersebut berawal saat salah satu warga hendak melihat batas tanah miliknya.
Bersama warga, polisi kemudian menemukan beberapa tulang belulang yang sebagian telah berserakan. Selain itu ditemukan barang-barang yang diduga milik korban.
Seperti tas, sepatu, dompet, jam tangan, handuk dan baju yang masih melekat di tengkorak.
Baca juga: Tengkorak Manusia yang Ditemukan di Batam Ternyata Perempuan Korban Pembunuhan
Dari hasil penyelidikan polisi, tengkorak tersebut adalah milik Fitriani (35), warga Batu Limau, Kecamatan Ungar, Kabupaten Kampar.
Ia dibunuh setahun lalu tepatnya pada Agustus 2023 oleh kekasihnya sendiri, Zul Herwan (33) alias Yusri.
Yusri pun ditangkap oleh Satreskrim Polresta Barelang di sekitar Kecamatan Batuaji pada Jumat (15/12/2023).
Saat dibunuh, korban dalam kondisi hamil tiga bulan. Hal tersebut disampaikan oleh Kapolresta Barelang Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto di Lobi Mapolresta Barelang, Kamis (21/12/2023) sore.
“Jadi korban ini hamil 3 bulan, namun ZH tidak mau bertanggung jawab dan meminta kepada korban agar janin dalam rahim korban digugurkan,” jelas Nugroho.
Baca juga: Tergiur Uang Rp 5 juta, Seorang LC di Batam Jadi Korban Pemerasan Video Syur
Sebelum dibunuh, korban yang tinggal di Karimun sempat pamit ke keluarganya untuk bekerja di Malayasia sebagai tenaga kerja wanita.
Bukannya ke Malaysia. Fitriani malah ke Batam untuk menemui kekasihnya, Zul Herwan.
“Pengakuan pelaku sekitar Agustus 2022 atau September 2022 pelaku bertemu korban di Batam,” jelasnya.
“Sebelumnya korban meminta izin pamit kerja ke Malaysia kepada keluarganya. Setelah itu pihak keluarga tidak ada lagi mendapatkan kabar dari korban,” katanya.
Saat tiba di Batam, Fitriani dijemput oleh Zul Herwan di Pelabuan Sekupang, Batam. Sebelum tiba di Pelabuhan Sekupang, Fitriani diketahui sudah konsumsi obat penggugur janin.
Setelah mereka bertemu, Zul mengajak Fitriani jalan-jalan ke Barelang. Namun saat tiba di Kampung Air Setokok, Fitriani mengalami kontraksi.
Baca juga: Mendag Ungkap Penyebab Harga Cabai Setan Rp 95.000 Per Kg di Batam