KOMPAS.com - Sebanyak 13 warga Rohingya ditemukan telantar di kawasan Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (14/12/2023).
Mereka terdiri dari 6 pria dewasa, 4 wanita dewasa, 2 remaja wanita, dan 1 bayi laki-laki.
Saat ditemukan, mereka tiduran di bawah pokok kayu di pedestrian atau jalur pejalan kaki di Jalan Jenderal Sudirman.
Saat ditemui wartawan, para pengungsi kesulitan diajak berkomunikasi karena terkendala bahasa. Apalagi tidak semua warga Rohingya bisa berbahasa Inggris.
Baca juga: 13 Warga Rohingya Telantar di Pekanbaru, Tidur di Pedestrian
Seorang pengungsi remaja bernama Imam Hossain, tidak menjawab saat ditanya berasal dari mana.
"We are moeslim," katanya singkat seraya menepuk-nepuk perutnya menandakan ia sedang kelaparan.
Ia pun menunjukkan kartu identitasnya yang memperlihatkan nama serta tanggal lahirnya, yaitu 1 Januari 2005
Dalam kartu yang berlogo UNHCR tersebut juga tercantum nama ayah, nama ibu dan kewarganegaraan yang tertulis berasal dari Myanmar.
Baca juga: Sempat Kabur, 2 Orang Diamankan Polisi karena Diduga Jadi Penyelundup Pengungsi Rohingya ke Aceh
Mereka tak berbekal makanan maupun minuman. Sementara itu salah satu dari mereka, Shamsoel Alon (30) mengaku tak tahu arah dan tujuan mereka.
"Saya muslim Rohingya dari Bangladesh. Kami tidak tahu mau kemana," ujar Shamsoel saat diwawancarai wartawan.
Dia mengaku sampai di Pekanbaru Kamis dini hari, dan tidur di pedestrian. Ia dibawa orang yang tidak dikenalnya.
"Kami sampai ke sini dini hari. Kami tidak tahu siapa orang yang bawa ke sini. Kami hanya tidur di jalanan," kata Shamsoel.
Mereka juga tidak megantongi identitas apapun. dan tak membawa bekal makan minum.
"Kami tidak ada identitas. Ini tas kami hanya berisi pakaian," kata dia.
Baca juga: Tiba di Lhokseumawe, 50 Pengungsi Rohingya Dikembalikan ke Aceh Timur
Sesekali mereka meminta makanan dari para pejalan kaki yang melintas dengan menggunakan isyarat tangan.