Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Pengungsi Rohingnya Luntang-lantung di Kota Pekanbaru: Kami Tidur di Jalan

Kompas.com - 16/12/2023, 21:37 WIB
Rachmawati

Editor

Terlihat penampilan mereka yang lusuh dan kelaparan hanya duduk dan sebagian lagi berbaring di pinggir jalan.

Seorang warga yang melintas, Herman mengatakan, mereka sudah tiba sejak tadi malam.

“Dari tadi malam, di beberapa tempat ada terlihat,” jelasnya.

Awalnya pada kamis pagi, meraka berada di sekitar Purna MTQ. Lalu mereka meninggalkan lokasi karena mendapat penolakan dari warga yang ada di sana.

Mereka meninggalkan kawasan Purna MTQ dari gerbang belakang.

Baca juga: Bolak-balik Penolakan 50 Pengungsi Rohingya di Aceh Timur…

Diberi makan dan dibawa ke rudenim

Usai menerima laporan, polisi kemudian mendatangi lokasi dan membawa mereka menuju tempat penampungan sementara.

Kasat Samapta Polresta Pekanbaru, Kompol Maryanta mengatakan, dari hasil koordinasi untuk sementara para pengungsi akan dibawa ke Kantor Imigrasi.

“Hasil koordinasi kita bawa dulu ke Kantor Imigrasi, kita kasih makan,” ujar dia.

Setelah itu mereka dibawa petugas ke Rumah Deteksi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru.

Pihak Rudenim nantinya melakukan pendataan terhadap belasan orang warga etnis Rohingya ini.

Baca juga: Jokowi Akan Bahas Persoalan Pengungsi Rohingya dalam Pertemuan di Jepang

Tim Satgas Pelaksana Harian Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) Pekanbaru sudah menggelar rapat menindaklanjuti keberadaan belasan warga etnis Rohingya di Kota Pekanbaru.

"Kita serahkan soal status para warga etnis Rohingya ini kepada UNHCR," papar Ketua Pelaksana Harian PPLN Pekanbaru, Syoffaizal.

Menurutnya, setelah verifikasi Tim IOM bakal menempatkan para warga etnis Rohingya di community house yang ad jika belasan orang ini memang merupakan pengungsi.

Tim PPLN Pekanbaru belum memastikan bahwa belasan warga etnis Rohingya datang dari Aceh. Mereka masih menanti laporan hasil pendataan Rudenim Pekanbaru.

Saat ini ada 151 pengungsi Rohingya di Kota Pelanbaru berdasarkan data tim IOM karena penempatan mereka dalam community house.

"Untuk ke depannya, kita buat SOP agar warga asing tidak sembarangan masuk ke kota tanpa pendamping," ungkapnya

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idon Tanjung | Editor: Reni Susanti), Tribun Pekanbaru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Aceh Timur Takut Beraktivitas Usai Harimau Mangsa Sapi di Kebun

Warga Aceh Timur Takut Beraktivitas Usai Harimau Mangsa Sapi di Kebun

Regional
20 Persen Siswa SD di Padang Merokok

20 Persen Siswa SD di Padang Merokok

Regional
Satu Pelaku Penyerangan Satpam SMPN 1 Kasihan Bantul Anak Putus Sekolah, Ini Perannya

Satu Pelaku Penyerangan Satpam SMPN 1 Kasihan Bantul Anak Putus Sekolah, Ini Perannya

Regional
Entaskan Geng Motor dan Kenakalan Remaja, Walkot Pematangsiantar: Deteksi Awal Terlihat di Sekolah

Entaskan Geng Motor dan Kenakalan Remaja, Walkot Pematangsiantar: Deteksi Awal Terlihat di Sekolah

Kilas Daerah
Oknum Polisi Pemerkosa Siswi SD di Ambon Terancam 20 Tahun Penjara

Oknum Polisi Pemerkosa Siswi SD di Ambon Terancam 20 Tahun Penjara

Regional
Satgas Pamtas Gagalkan Penyelundupan Sabu 25,4 Kg dari Malaysia, 5 Orang Ditangkap

Satgas Pamtas Gagalkan Penyelundupan Sabu 25,4 Kg dari Malaysia, 5 Orang Ditangkap

Regional
Aliran Air Mati sejak Kamis, Warga Batam Beli Air Isi Ulang untuk Salat Jumat

Aliran Air Mati sejak Kamis, Warga Batam Beli Air Isi Ulang untuk Salat Jumat

Regional
11 Orang Mendaftar di Demokrat untuk Pilkada Demak 2024, 8 di Antaranya Pendatang Baru

11 Orang Mendaftar di Demokrat untuk Pilkada Demak 2024, 8 di Antaranya Pendatang Baru

Regional
Kronologi Pria di Kapuas Hulu Tewas Dicekik Teman, Ribut Perkara Bayar Minuman Keras

Kronologi Pria di Kapuas Hulu Tewas Dicekik Teman, Ribut Perkara Bayar Minuman Keras

Regional
Gerindra Beri Lampu Hijau ke Ade Bhakti untuk Maju Pilkada Dibandingkan Wali Kota Semarang

Gerindra Beri Lampu Hijau ke Ade Bhakti untuk Maju Pilkada Dibandingkan Wali Kota Semarang

Regional
Video Warga Berebut Gunungan BH Saat Karnaval HUT Ke-278 Kabupaten Sragen Viral di Medsos, Bapak-bapak Tak Mau Ketinggalan

Video Warga Berebut Gunungan BH Saat Karnaval HUT Ke-278 Kabupaten Sragen Viral di Medsos, Bapak-bapak Tak Mau Ketinggalan

Regional
Mengintip Potensi SPAL-DT yang Diresmikan Jokowi di Pekanbaru

Mengintip Potensi SPAL-DT yang Diresmikan Jokowi di Pekanbaru

Regional
Viral di Medsos, Mahasiswa UIN Palembang Diduga Plagiat Skripsi, Dekanat Sebut Belum Ada Laporan

Viral di Medsos, Mahasiswa UIN Palembang Diduga Plagiat Skripsi, Dekanat Sebut Belum Ada Laporan

Regional
Kejati Papua Barat Endus Dugaan Kejahatan Perbankan yang Melibatkan Oknum TNI

Kejati Papua Barat Endus Dugaan Kejahatan Perbankan yang Melibatkan Oknum TNI

Regional
Kisah Slamet Buka Jasa Pembersihan Kelelawar, Pelanggannya hingga di Kota Besar

Kisah Slamet Buka Jasa Pembersihan Kelelawar, Pelanggannya hingga di Kota Besar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com