KOMPAS.com - Tangis haru dan pelukan warnai kedatangan eks walikota Ambon Richard Louhenapessy di Bandara Pattimura Ambon Kamis (9/11/2023) pagi.
Kedatangan Richard Louhenapssy dalam rangka pemindahannya sebagai terpidana kasus korupsi suap dan gratifikasi dari Rumah Tahanan KPK pada Kavling C1 ke Lapas Kelas IIA Ambon.
Saat Louhenapessy keluar dari pintu kaca kedatangan, terdengar suara memangil namanya dari kerumunana orang di areal penjemputan.
Sejak pagi orang-orang ini menunggu kedatangan Louhenapssy yang sempat delay dari jam 07.00 WIB dan baru tiba pada pukul 9.29 WIT dengan maskapai Citilink QG-210.
Baca juga: Jawaban Singkat Terpidana Eks Walikota Richard Louhenapessy saat Tiba di Ambon
“Pak, ada waktu pak," terdengar suara lantang dari deretan orang yang menanti di areal penjemputan.
"Pak selamat pagi, pak Ris," sahut sahut suara lain terdengar.
Bahkan ada yang sampai menangis saat meneriaki dan menyapa mantan walikota dua periode Kota Ambon.
Sambil memegang hp, ada yang merekam, melakukan siaran langusung sambil menangis dan lari memeluk Louhenapessy.
Beberapa orang dekatnya juga tampak mencium tangan, merangkul lalu menangis.
Raut wajah iba, sedih, haru dan senang campur aduk terlihat dari para warga yang menyambutnya di bandara.
Salah satunya Vita, seorang warga Nusaniwe yang tinggal cuukup jauh dari bandara, ikut menyambut Richard.
Baca juga: Eks Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy Divonis 5 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi
Sambil salah satu tangan memegang hp, wajahnya terlihat sendu lalu menyapa mantan politisi partai Golkar itu.
“Sedih, rasa ibu, antua itu bapak pernah bersama pimpin kota ini,” sebutnya dengan suara setengah bergetar.
Vita mengenangnya sebagai sosok pemimpin dengan karakter kebapakan. Baginya Louhenapessy meninggalkan banyak jejak baik dalam membangun dan bersama warga kota.
Kebaikan dan dedikasinya menggerakan Vita juga warga lain ikut menyambut mantan pemimpin Kota Ambon itu.