Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isak Tangis Haru dan Pelukan Sambut Kedatangan Eks Walikota Ambon di Bandara Pattimura

Kompas.com - 09/11/2023, 20:52 WIB
Priska Birahy,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tangis haru dan pelukan warnai kedatangan eks walikota Ambon Richard Louhenapessy di Bandara Pattimura Ambon Kamis (9/11/2023) pagi.

Kedatangan Richard Louhenapssy dalam rangka pemindahannya sebagai terpidana kasus korupsi suap dan gratifikasi dari Rumah Tahanan KPK pada Kavling C1 ke Lapas Kelas IIA Ambon.

Saat Louhenapessy keluar dari pintu kaca kedatangan, terdengar suara memangil namanya dari kerumunana orang di areal penjemputan.

Sejak pagi orang-orang ini menunggu kedatangan Louhenapssy yang sempat delay dari jam 07.00 WIB dan baru tiba pada pukul 9.29 WIT dengan maskapai Citilink QG-210.

Baca juga: Jawaban Singkat Terpidana Eks Walikota Richard Louhenapessy saat Tiba di Ambon

“Pak, ada waktu pak," terdengar suara lantang dari deretan orang yang menanti di areal penjemputan.

"Pak selamat pagi, pak Ris," sahut sahut suara lain terdengar.

Bahkan ada yang sampai menangis saat meneriaki dan menyapa mantan walikota dua periode Kota Ambon.

Sambil memegang hp, ada yang merekam, melakukan siaran langusung sambil menangis dan lari memeluk Louhenapessy.

Beberapa orang dekatnya juga tampak mencium tangan, merangkul lalu menangis.

Raut wajah iba, sedih, haru dan senang campur aduk terlihat dari para warga yang menyambutnya di bandara.

Salah satunya Vita, seorang warga Nusaniwe yang tinggal cuukup jauh dari bandara, ikut menyambut Richard.

Baca juga: Eks Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy Divonis 5 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi

Sambil salah satu tangan memegang hp, wajahnya terlihat sendu lalu menyapa mantan politisi partai Golkar itu.

“Sedih, rasa ibu, antua itu bapak pernah bersama pimpin kota ini,” sebutnya dengan suara setengah bergetar.

Vita mengenangnya sebagai sosok pemimpin dengan karakter kebapakan. Baginya Louhenapessy meninggalkan banyak jejak baik dalam membangun dan bersama warga kota.

Kebaikan dan dedikasinya menggerakan Vita juga warga lain ikut menyambut mantan pemimpin Kota Ambon itu.

Dia mengaku merasa belum percaya Louhenapessy jadi terpidana. Sebab tidak sedikit pun tampak ketakutan, ragu, sakit, dan lesu dari gestur tubuh Richard.

Antua (Louhenapessy) bahkan terlihat sagar berisi, dan tenang menyapa satu per satu dan membalas sapaan warga,” akunya.

Baca juga: Eks Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy Dituntut 8 Tahun 6 Bulan Penjara

Dari pantauan wartawan, Richard Louhenapessy terlihat begitu tenang meski harus berjalan dengan kedua tangan diborgol dan dikawal petugas KPK.

Tak hanya perempuan atau kaum ibu dan anak muda, bapak-bapak dan anak muda pria juga ikut menangis saat bertemu dan menyapa langsung.

Selama hampir 2 tahun dirinya berada di rutan, sosok Richard seakan begitu dirindukan.

“Pak Ris, katong sayang bapak selalu,” ucap seorang pria jangkung sambil mendaratkan pelukan dan isak tangis kepada Richard yang hendak menuju parkiran mobil.

Beberapa pria juga tampak menahan air mata namun terdengar isak tangis rendah saat berjabat tangan dengannya.

Mereka semua turut mengantarnya hingga masuk mobil. Lalu sebagian lagi ikut bersama iring-iringan kendaraan menuju lapas kelas IIA Ambon di Negeri Lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com