Salin Artikel

Isak Tangis Haru dan Pelukan Sambut Kedatangan Eks Walikota Ambon di Bandara Pattimura

Kedatangan Richard Louhenapssy dalam rangka pemindahannya sebagai terpidana kasus korupsi suap dan gratifikasi dari Rumah Tahanan KPK pada Kavling C1 ke Lapas Kelas IIA Ambon.

Saat Louhenapessy keluar dari pintu kaca kedatangan, terdengar suara memangil namanya dari kerumunana orang di areal penjemputan.

Sejak pagi orang-orang ini menunggu kedatangan Louhenapssy yang sempat delay dari jam 07.00 WIB dan baru tiba pada pukul 9.29 WIT dengan maskapai Citilink QG-210.

“Pak, ada waktu pak," terdengar suara lantang dari deretan orang yang menanti di areal penjemputan.

"Pak selamat pagi, pak Ris," sahut sahut suara lain terdengar.

Bahkan ada yang sampai menangis saat meneriaki dan menyapa mantan walikota dua periode Kota Ambon.

Sambil memegang hp, ada yang merekam, melakukan siaran langusung sambil menangis dan lari memeluk Louhenapessy.

Beberapa orang dekatnya juga tampak mencium tangan, merangkul lalu menangis.

Raut wajah iba, sedih, haru dan senang campur aduk terlihat dari para warga yang menyambutnya di bandara.

Salah satunya Vita, seorang warga Nusaniwe yang tinggal cuukup jauh dari bandara, ikut menyambut Richard.

Sambil salah satu tangan memegang hp, wajahnya terlihat sendu lalu menyapa mantan politisi partai Golkar itu.

“Sedih, rasa ibu, antua itu bapak pernah bersama pimpin kota ini,” sebutnya dengan suara setengah bergetar.

Vita mengenangnya sebagai sosok pemimpin dengan karakter kebapakan. Baginya Louhenapessy meninggalkan banyak jejak baik dalam membangun dan bersama warga kota.

Kebaikan dan dedikasinya menggerakan Vita juga warga lain ikut menyambut mantan pemimpin Kota Ambon itu.

Dia mengaku merasa belum percaya Louhenapessy jadi terpidana. Sebab tidak sedikit pun tampak ketakutan, ragu, sakit, dan lesu dari gestur tubuh Richard.

“Antua (Louhenapessy) bahkan terlihat sagar berisi, dan tenang menyapa satu per satu dan membalas sapaan warga,” akunya.

Dari pantauan wartawan, Richard Louhenapessy terlihat begitu tenang meski harus berjalan dengan kedua tangan diborgol dan dikawal petugas KPK.

Tak hanya perempuan atau kaum ibu dan anak muda, bapak-bapak dan anak muda pria juga ikut menangis saat bertemu dan menyapa langsung.

Selama hampir 2 tahun dirinya berada di rutan, sosok Richard seakan begitu dirindukan.

“Pak Ris, katong sayang bapak selalu,” ucap seorang pria jangkung sambil mendaratkan pelukan dan isak tangis kepada Richard yang hendak menuju parkiran mobil.

Beberapa pria juga tampak menahan air mata namun terdengar isak tangis rendah saat berjabat tangan dengannya.

Mereka semua turut mengantarnya hingga masuk mobil. Lalu sebagian lagi ikut bersama iring-iringan kendaraan menuju lapas kelas IIA Ambon di Negeri Lama.

https://regional.kompas.com/read/2023/11/09/205207178/isak-tangis-haru-dan-pelukan-sambut-kedatangan-eks-walikota-ambon-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke