Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sheet Pile di Tambaklorok Diklaim Tahan hingga 30 Tahun meski di Pesisir Semarang Terjadi Penurunan Tanah

Kompas.com - 09/11/2023, 17:42 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pembangunan sheet pile di kawasan Kampung Nelayan Tambaklorok, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), didesain tahan penurunan tanah selama 30 tahun. 

Seperti diketahui, berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, setidaknya ada 7-13 sentimeter penurunan permukaan tanah di pesisir Kota Semarang setiap tahunnya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan Pantai BBWS Pemali-Juana, Dani Prastyo mengatakan, penurunan tanah di Tambaklorok sudah dihitung saat merancang sheet pile tersebut. 

"Penurunan tanah diakomodir dengan estimasi perkiraan per tahun 5-7 sentimeter. Kemungkinan sheet pile ini tahan selama 30 tahun," kata Dani, saat dikonfirmasi via telepon, Kamis (9/11/2023). 

Baca juga: Imbas Penurunan Tanah, Pemkot Semarang Larang Mal dan Hotel Gunakan Air Tanah

Selain itu, dia juga menghitung kemungkinan terburuk jika terjadi kondisi-kondisi ekstrem yang menyebabkan penurunan tanah lebih cepat dari data historis. 

"Kami juga akan melakukan evaluasi, karena penurunan tanah tidak bisa diprediksi. Namun, itu harapan kami tidak jadi," papar dia. 

Untuk itu, dia berharap, agar di pesisir Kota Semarang dapat mengurangi penggunaan air tanah yang dapat memicu terjadinya penurunan tanah lebih cepat. 

"Jadi, di wilayah pesisir itu tidak dieksploitasi, itu harapannya ditutup yang pakai air tanah," imbuh dia.

Selain itu, sepuluh hingga dua puluh tahun ke depan dia akan melakukan evaluasi jika diperlukan penyesuaian dengan kondisi di pesisir Kota Semarang.

"Kami akan menyesuaikan," ucap dia.

Informasi yang dia dapatkan, sampai saat ini, progres pembangunan sheet pile tersebut masih 50 persen.

"Masih ada 13 bidang tanah yang belum selesai dibebaskan," ujar dia.

Baca juga: Daerah Pesisir Paling Cepat Alami Penurunan Tanah, Wali Kota Semarang Minta Warga Beralih ke Air PDAM

Saat ini, Dani masih terus berkomunikasi soal beberapa titik lahan yang belum dibebaskan.

Sesegera mungkin, dia akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Semarang. 

"Masih ada kendala dalam pembebasan lahan yang terkait dengan beberapa titik yang perlu segera dikoordinasikan dengan Pemerintah Kota Semarang," kata dia.

Akhir tahun ini, pembangunan sheet pile tersebut belum selesai 100 persen.

Dia memperkirakan, sheet pile baru selesai pada Mei 2024 mendatang.

"Targetnya memang Mei 2024, akhir tahun ini tak bisa," ujar Dani. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com