Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rob Membayangi Kendal, Penurunan Tanah hingga 3 Cm Setiap Tahunnya

Kompas.com - 13/12/2022, 16:56 WIB
Slamet Priyatin,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Rob atau pasangnya air pasang laut terus menghantui wilayah Pantura Kendal, Jawa Tengah. Di antaranya Mororejo Kaliwungu, Karanganyar dan Bandengan Kendal, serta Gempolsewu Rowosari.

Bahkan di Dusun Tawanglaut, Desa Gempolsewu tersebut, ada warga yang terpaksa pindah karena rumahnya tergenang air rob dan tidak mau surut.

Ketua RW 017 Dusun Tawanglaut, Kaswani mengatakan di wilayahnya ada sekitar 140 kepala keluarga (KK), atau sekitar 470 jiwa. Menurutnya rob sudah menerjang wilayah tersebut sejak 10 tahun lalu.

Akibat rob itu, sekitar 200 meter tanah di daerahnya sudah menjadi rawa dan tidak bisa ditinggali.

Baca juga: Ancaman Tenggelamnya Wilayah di Pesisir Utara Jawa Tengah

“Sekarang rob, masih membayangi wilayah kami,”ujar Kaswani.

Kepala desa Gempolsewu Carmadi menambahkan, lokasi RW 017 atau dusun Tawanglaut terpisah dengan dusun lain. Menurutnya, untuk menuju RW 017, harus menyeberang sungai yang lebar.

“RW 017 berada di pulau kecil. Sebagian daerahnya sudah terkena abrasi,” jelas Carmadi.

Carmadi menambahkan, panjang pesisir di daerah RW 017 sekitar 1,2 kilometer. Dari panjang tersebut, 600 meter di antaranya sudah ada sabuk pantainya. Ia berharap, sisanya bisa dibangun sabuk pantai lagi oleh pemerintah.

“Tidak cuma rumah, tambak milik warga juga sudah banyak yang jadi laut,” ujar Carmadi.

Baca juga: Derita Warga Terdampak Rob, Dimiskinkan Keadaan hingga Kenangan Masa Lalu yang Direnggut Air laut

Sementara itu, Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengatakan pihaknya telah melakukan antisipasi untuk mengatasi naiknya air laut ke daratan. Terutama di daerah-daerah yang menjadi langganan rob.

“Bandengan dan Karangsari, Kecamatan Kendal yang menjadi langganan rob, kami revitalisasi dengan menggunakan anggaran pemerintah pusat,” kata Dico.

Antisipasinya, dengan cara menanggul bibir pantai dan menaikkan jalannya. Usaha tersebut untuk sementara ini berhasil. Hal ini terlihat dari wilayah Kelurahan Karanganyar dan Bandengan yang sudah beberapa bulan ini bebas air rob.

“Hanya sebagian di wilayah RW 004 yang masih tergenang rob. Sebab daerah itu paling rendah. Tapi tidak begitu parah,” ungkap Lurah Bandengan, Sutarjo.

Sekda Kendal Sugiono mengatakan penurunan tanah di Kendal setiap tahunnya sekitar 2,5 hingga 3 sentimeter. Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan daerah lain, seperti kota Semarang dan Pekalongan.

Menurut mantan kepala Dinas PUPR Kendal tersebut, penurunan tanah di Kendal disebabkan oleh penyedotan air bawah tanah. Selain itu adanya pemanasan global juga menyebabkan volume air di lautan bertambah karena es mencair.

Tidak hanya itu, kondisi geologi pulau Jawa mengalami kemiringan ke utara pelan-pelan. Hal ini disebabkan karena ada desakan lempeng patahan di samudra Indonesia.

“Antisipasinya, dibuat tanggul pantai di pantai Bandengan Kendal hingga Kaliwungu,” ujar Sugiono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com