Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Penurunan Tanah, Pemkot Semarang Larang Mal dan Hotel Gunakan Air Tanah

Kompas.com - 09/11/2023, 15:08 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Berdasarkan kajian Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), penurunan tanah di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) berkisar 7-9 sentimeter per tahun. 

Untuk itu, Pemerintah Kota Semarang melarang pengusaha hotel dan mal menggunakan air tanah yang dianggap memicu penurunan tanah. 

"Air bawah tanah itu yang diambil, Kota Semarang kita paham terjadi penurunan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin, saat dikonfirmasi via telepon, pada Kamis (9/11/2023). 

Baca juga: Wali Kota Semarang Larang ASN Like Postingan Caleg, Bisa Dicopot Jabatannya

Saat ini, pengusaha hotel dan mal juga sudah diberikan sosialisasi mengenai larangan penggunaan air bawah tanah, mengingat dampaknya terhadap penurunan muka tanah di Kota Semarang yang masif. 

"Kalau mau jadi Kota Semarang yang berketahanan, ya memang perlu kesadaran bahwa penggunaan air tanah jangan sampai dilakukan," papar dia. 

Menurutnya, saat ini banyak perusahaan yang tidak sepenuhnya menggunakan air permukaan. 

"Memang banyak, biasanya ada dua, dia ambil tanah dia juga ambil di PDAM. Tetapi, mereka banyak yang mengambil air tanahnya," imbuh dia. 

Langkah tegas dilakukan Pemerintah Kota Semarang karena ingin menjaga kestabilan lingkungan agar dapat terjadi dengan baik dan bisa dinikmati oleh masyarakat. 

"Sehingga memang ke dapan harus sama-sama melakukan sosialisasi kepada pengguna air permukaan," ujar Iswar.

Pemerintah Kota Semarang saat ini juga sudah mulai melakukan pemetaan wilayah mana saja yang dilarang penggunaan air tanahnya. 

Baca juga: Tabrak Pohon, Dua Taruna AMNI Semarang Tewas di Lokasi Kejadian

"Saya kira sudah ada titik merah yang tidak diperbolehkan mengambil air tanah. Kalau sudah titik merah ya memang tidak boleh. Terutama daerah-daerah yang semakin parah penurunan tanahnya," ungkap dia. 

Apalagi, lanjut dia, saat ini PDAM Kota Semarang juga sudah mumpuni untuk melayani kebutuhan hotel dan mal. 

"PDAM sudah mumpuni. Kita ada banyak saluran naik di timur maupun barat. Apalagi, ke depan kita punya Tol Semarang-Demak. Bakal ada 200 hektar kolam retensi yang bisa diolah menjadi air baku," papar dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com