Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Suroso, 38 Tahun Berjualan Kopi Giling Tradisional di Tepi Jalan Kota Semarang

Kompas.com - 02/11/2023, 17:10 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Rachmawati

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kopi menjadi salah satu tanaman hasil pertanian yang banyak diminati dan digandrungi masyarakat Kota Semarang, Jawa Tengah.

Siapa sangka, di balik menjamurnya kedai kopi di Kota Lumpia ini, masih tersisa sejumlah penjual kopi giling tradisional yang bertahan. Salah satunya Suroso.

Senyum rekah terpancar dari wajah laki-laki paruh baya itu. Teriknya matahari di Kota Semarang siang itu, seolah tak menghalangi semangat Suroso dalam menjajakan kopi giling buatannya.

Berbekal gerobak kayu dan beberapa kaleng kopi di atasnya, Suroso tampak semangat menawarkan kopi giling demi menyambung hidup.

Baca juga: Hargai Cabai Tembus Rp 80.000 Per Kilogram, Pemkot Semarang Minta Warga Tak Panic Buying

Setiap hari, dirinya menjual kopi di pinggir jalan, tepatnya di sebelah Jembatan Mrican, Jalan Tentara Pelajar, Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang.

Suroso menyebut, dirinya sudah berjualan kopi giling sejak 38 tahun lalu, tepatnya sekitar tahun 1985.

"Setelah lulus SMP, waktu itu kan ada penyakit jadi tidak bisa lanjut sekolah. Lalu dibelikan alat sama kakak saya, dibiayai dikasih semua modalnya," ucap Suroso kepada Kompas.com, Kamis (2/11/2023).

Lebih jelas Suroso mengatakan, alat giling kopi yang digunakannya itu dulunya diperoleh dari Pasar Peterongan.

Alat giling tersebut merupakan alat peninggalan Belanda yang usianya lebih dari satu abad.

Baca juga: 10 Warga Terima Sertifikat Tanah dari Menteri ATR, Wali Kota Semarang: Jangan Digunakan untuk Pinjol

Tak heran, jika saat ini alat untuk menggiling kopi itu kerap mendapati beberapa kendala saat digunakan.

"Bawa peralatan obeng juga, buat benerin alat giling pas rusak. Ini timbangannya juga kuno, masih peninggalan dari kakak, pokoknya masih tradisional semua," tutur dia.

Saat berjualan, Suroso menawarkan tiga jenis kopi. Di antaranya, robusta, arabica, dan kopi lanang. Harga yang dipasang pun juga terjangkau.

Mulai dari Rp 6.000 hingga Rp 16.000 per ons.

Untuk menggiling satu ons kopi, Suroso membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 menit. Sehingga, saat banyak pelanggan datang, kerap menimbulkan antrean yang panjang.

"Kalau saya seringnya baru menggiling saat ada pesanan. Dari situ mereka tahu kalau kopi ini asli, yang baru melewati proses giling kopi," ungkap dia.

Baca juga: Selebgram Asal Semarang yang Viral karena Buang Bayinya di Bali Ternyata DO dari Unika

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesal 'Di-prank', Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Kesal "Di-prank", Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Regional
Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

Regional
Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Regional
PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

Regional
Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Regional
Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Regional
Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Regional
MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

Regional
Monyet Liar Serang Bayi di Lebak Banten, Korban Terluka Parah Pada Bagian Perut

Monyet Liar Serang Bayi di Lebak Banten, Korban Terluka Parah Pada Bagian Perut

Regional
Terdampak Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Ditutup Sementara

Terdampak Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Ditutup Sementara

Regional
Kenang Brigadir RAT, Keluarga di Manado Gantung Seragam Polisi Milik Almarhum di Teras Rumah

Kenang Brigadir RAT, Keluarga di Manado Gantung Seragam Polisi Milik Almarhum di Teras Rumah

Regional
Mengenal Ritual Adat Murok Jerami di Bangka Tengah

Mengenal Ritual Adat Murok Jerami di Bangka Tengah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com