Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Penyebab Gadis Tewas Minum Teh Beracun, Makam Korban Dibongkar

Kompas.com - 02/10/2023, 06:23 WIB
Suwandi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Polres Merangin akan membongkar makam SF atau gadis yang tewas setelah minum teh manis beracun dari sang pacar.

Dokter forensik akan mengambil beberapa sampel pada jasad SF, untuk membuktikan penyebab kematian dan apa benar saat meninggal sedang hamil.

Ekshumasi makam SF akan dilakukan polisi pada pukul 10.00 WIB di pemakaman umum Desa Tegal Rejo, Kecamatan Margo Tabir, Kabupaten Merangin, Jambi, Senin (2/10/2023).

Baca juga: Air Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Surut, Muncul Makam Kuno dan Kuburan Anggota PKI

SF tewas diduga minum racun pada teh manis pada Minggu (13/8/2023), sehingga sampai sekarang sudah hampir 2 bulan.

"Valid atau tidaknya sampel dalam proses otopsi, tim dokter forensik yang akan membuktikan," kata Kapolres Merangin, AKBP Ruri Roberto melalui pesan singkat, Minggu malam (1/10/2023).

Ruri mengatakan, ekshumasi dilakukan untuk membuktikan penyebab kematian dari SF. Sehingga pembuktian tindakan pembunuhan dalam kasus ini dapat dilakukan.

Baca juga: Cerita Kholifah Setiap Hari ke Makam Sang Anak yang Meninggal Saat Tragedi Kanjuruhan: Ibu Kangen Nduk...

Proses ekshumasi akan dilakukan pukul 10.00 WIB sampai dengan selesai. Nantinya tim dokter forensik, akan mengambil bagian tubuh, yang dapat menjadi sampel untuk membuktikan pembunuhan.

Kronologi

Kematian SF ini sempat dianggap biasa saja. Kasus tersebut mulai heboh saat keluarga korban membuka ponsel korban, dan mendapati percakapan korban dengan pacarnya melalui aplikasi pesan singkat.

Dalam percakapan tersebut, ditemukan pembahasan terkait upaya pengguguran kandungan korban dengan pacarnya.

Setelah itu, Polres Merangin mulai melakukan penyelidikan terhadap kasus kematian wanita cantik tersebut.

"Dari beberapa bukti yang kita kumpulkan, salah satunya adalah bukti percakapan antara korban dan diduga pacarnya. Kita juga sudah lakukan gelar dan akan segera kita tindak lanjuti. Dalam waktu dekat kita akan segera panggil saksi-saksi untuk dimintai keterangan," kata Roberto.

Wanita cantik yang ditemukan tewas tersebut, diketahui berinisial SF (21). Diduga, SF hamil di luar nikah akibat pergaulan bebas. SF diketahui memiliki kekasih berinisial P (23) warga Kecamatan Tabir Lintas.

Diduga, P mengetahui tentang kondisi SF yang tengah hamil. Dalam percakapan antara SF dengan P melalui aplikasi pesan singkat, ditemukan kalimat dari P yang memerintahkan SF untuk menggugurkan kandungan dengan cara minum potas.

SF diduga menuruti perintah P, lalu meminum potas yang dicampur dengan teh buatannya pada Minggu (13/8/2023).

Korban sempat mengalami mual-mual dan muntah, serta mengeluh sakit perut, bahkan mengeluarkan busa dari mulutnya hingga tak sadarkan diri.

Korban sempat dilarikan ke klinik kesehatan di Kecamatan Margo Tabir, namun nyawa korban tak dapat ditolong lagi. Usai dinyatakan tewas, korban langsung dibawa pulang oleh keluarganya dan dimakamkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com