Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 100 Titik Api Terdeteksi di Sumbar dalam 4 Hari Terakhir

Kompas.com - 15/09/2023, 10:23 WIB
Perdana Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com-Ada sekitar 100 titik panas dan api terpantau di Sumatera Barat sejak Senin (11/9/2023) lewat aplikasi SiPongi milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang memantau titik api.

Namun berdasarkan pemantauan, Kamis (14/9/2023), titik panas dan api yang tinggal hanya dua.

"Kondisi sore ini, dari hampir 100 titik panas dan titik api yang ada di Sumbar sejak Senin lalu sudah terkendali. Tinggal dua titik panas warna kuning yang terpantau di Pasaman dan Pesisir Selatan," kata Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Yozarwardi Usama Putra yang dihubungi Kompas.com, Kamis (14/9/2023).

Baca juga: 24.000 Warga Sumbar Dinonaktifkan dari BPJS Kesehatan oleh Kemensos

Yozarwardi menyebutkan dua titik api itu terdeteksi di areal perkebunan di Lunang, Kabupaten Pesisir Selatan.

"Satgas Dalkahutla Provinsi Sumbar dan Brigade Api Pessel langsung terjun ke lokasi untuk memadamkan api dan hari ini dilaporkan telah berhasil dipadamkan," kata Yozarwardi.

Satu titik api lainnya berada di Kapur Sembilan, Kabupaten Limapuluh Kota.

"Saat ini Brigade Dalkarhutla masih berada di lokasi untuk pemadaman, masing-masing satu tim di Lunang, Pesisir Selatan dan satu tim di Kapur Sembilan, Kabupaten 50 Kota. Kita tengah menunggu laporan resmi," jelas Yozarwardi.

Namun menurut Yozawardi, berdasarkan pemantauan hotspot jam 16.00 WIB pada aplikasi SiPongi di wilayah Sumbar tinggal dua titik panas berwarna kuning.

"Sementara bisa kita simpulkan bahwa karhutla di Sumbar sudah bisa dikendalikan," jelas Yozawardi.

Baca juga: Kebakaran Hutan Pinus di Ungaran, Mobil Damkar Tak Bisa Masuk Lokasi, Pemadaman Api Dilakukan Manual

Meski demikian, Yozarwardi mengatakan tim di daerah tetap diminta untuk memantau secara aktif titik panas, berpedoman pada SiPongi.

"Ini termasuk untuk KPH lain yang rawan seperti Kabupaten Sijunjung dan Dharmasraya," jelas Yozawardi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Regional
Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Regional
Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Regional
Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Regional
Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Regional
Kronologi Menantu Aniaya Mertua di Banyuasin, Dendam Ditolak Rujuk Mantan Istri

Kronologi Menantu Aniaya Mertua di Banyuasin, Dendam Ditolak Rujuk Mantan Istri

Regional
Orang Tua Tak Tahu Putri Kecilnya Jadi Korban Cabul, Terungkap Saat Bertamu ke Rumah Saudara

Orang Tua Tak Tahu Putri Kecilnya Jadi Korban Cabul, Terungkap Saat Bertamu ke Rumah Saudara

Regional
DPD Jateng Tegas Tolak Wacana Pelegalan Money Politic: Kami Bisa Raup 2 Juta Suara Tanpa Politik Uang

DPD Jateng Tegas Tolak Wacana Pelegalan Money Politic: Kami Bisa Raup 2 Juta Suara Tanpa Politik Uang

Regional
Bantuan Kemanusian untuk Korban Banjir di Mahakam Ulu Terus Berdatangan

Bantuan Kemanusian untuk Korban Banjir di Mahakam Ulu Terus Berdatangan

Regional
Warga yang Sakit akibat Keracunan Makanan di Brebes Bertambah

Warga yang Sakit akibat Keracunan Makanan di Brebes Bertambah

Regional
Kisah Penjual Bubur asal Lombok Barat Naik Haji, Menabung selama Belasan Tahun

Kisah Penjual Bubur asal Lombok Barat Naik Haji, Menabung selama Belasan Tahun

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Wanita di Bangka Barat Tewas Ditusuk Suami Usai Belanja Makanan

Wanita di Bangka Barat Tewas Ditusuk Suami Usai Belanja Makanan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com