Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Geopark Ijen Resmi Jadi UGGp, Gubernur Khofifah Optimistis Akan Ramai Dikunjungi Wisatawan Asing

Kompas.com - 11/09/2023, 14:31 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) secara resmi mengukuhkan Geopark Ijen, Jawa Timur (Jatim), Indonesia sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp) dalam Konferensi Internasional ke-10 UGGp di Marrakech, Maroko, Sabtu (9/9/2023).

Pengukuhan tersebut dilakukan dengan penyerahan sertifikat Geopark Ijen sebagai Global Geopark Network Institutional Member 2023-2026 kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang diwakili oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisparbud) Provinsi Jawa Timur (Jatim).

Mewakili Gubernur Khofifah, Hudiono mengatakan, pihaknya yakin pengukuhan tersebut akan membawa kekayaan alam Jatim semakin mendunia.

"Kami optimistis bahwa dengan pengukuhan ini, wisatawan dari berbagai penjuru dunia akan berbondong-bondong datang ke Ijen," imbuhnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (11/9/2023).

Baca juga: Jalan Besar Ijen di Malang Akan Dipercantik Lampu Bergaya Lawas

Pernyataan tersebut disampaikan Hudiono saat didampingi Kadis Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jatim Timur, Bupati Banyuwangi, dan Bupati Bondowoso.

Ia menyampaikan bahwa Gubernur Khofifah berterima kasih kepada semua pihak, terutama masyarakat Banyuwangi dan Bondowoso yang telah menjaga kelestarian Ijen hingga diakui sebagai Taman Bumi Dunia.

“Alhamdulillah, Geopark Ijen berhasil menjadi bagian dari UGGp. Terima kasih kepada semua pihak yang telah peduli dan menjaga kelestarian alam di Ijen. Capaian ini buah kerja keras mereka semua,” kata Hudiono di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin.

Bagi masyarakat Jatim bahkan Indonesia, lanjut dia, Ijen UGGp tidak hanya sekadar wisata, tetapi juga merupakan salah satu kekayaan alam.

Terletak di dalam dua wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Ijen UGGp memiliki international outstanding value berupa keberadaan blue fire atau api biru di Kawah Gunung Ijen dan Danau Terasam di dunia.

Baca juga: Status Gunung Ijen Normal, Pemkab Banyuwangi Surati BKSDA Minta Jam Buka Pendakian Kembali ke Asal

Selain itu, kawasan tersebut didukung potensi keindahan sisa letusan geologi, keberadaan flora dan fauna endemik, serta budaya lokal. Tak heran, jika Ijen UGGp selalu dapat menyerap banyak wisatawan setiap tahunnya.

Meski Ijen memiliki banyak keunggulan, Hudiono menjelaskan bahwa tak mudah untuk bisa meloloskan kawasan tersebut dalam UGGp.

Apalagi, UGGp memiliki kriteria ketat yang harus dipenuhi dalam mengelola sumber daya geologi dan nilai budaya.

"Boleh dibilang bahwa penetapan Ijen UGGp ini menempuh perjuangan panjang. Proses pengajuan ini kita mulai sejak penyampaian Letter of Intent (LOI) ke Sekretariat UGGp melalui keputusan Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) pada 30 Juli 2020 lalu," ucap Hudiono.

Dalam mendukung keberadaan geopark di Jatim, ia menjelaskan bahwa Gubernur Khofifah juga membentuk Forum Geopark Jatim lewat keputusan Gubernur Jatim Nomor 188/143/KPTS/013/2023 tentang Forum Geopark di Jatim.

Baca juga: 10 UNESCO Global Geopark di Indonesia, dari Batur hingga Raja Ampat

Melalui forum itu, semua pemangku kepentingan bertukar pengalaman untuk proses pengajuan dan penilaian global geopark. Mulai dari penyusunan rencana pengembangan hingga evaluasi terhadap kegiatan pengembangan geopark.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com