KOMPAS.com - Geopark atau taman bumi adalah sebuah wilayah geografi yang memiliki warisan geologi dan keanekaragaman geologi yang bernilai tinggi.
Didalamnya juga terdapat keanekaragaman hayati dan keragaman budaya yang dikembangkan dengan tiga pilar utama, yaitu konservasi, edukasi dan pengembangan ekonomi lokal.
Baca juga: Gunung Ijen dan Sewu di Jatim Sudah Diakui Dunia, Geopark Lain Menyusul
Di tingkat Internasional, The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) memberikan penghargaan khusus bagi beberapa geopark terbaik di seluruh dunia dengan gelar UNESCO Global Geopark (UGG).
Indonesia sendiri telah menjadi anggota UNESCO sejak 27 Mei 1950. Sejak terdaftar, sudah ada beberapa geopark Indonesia yang diakui UNESCO sebagai kawasan geopark dunia karena keunikan geologis, biologis, dan budayanya.
Baca juga: Ijen Dapat Skor Tertinggi Se-Indonesia Saat Penilaian UNESCO Global Geopark
Keanggotaan UNESCO Global Geopark dibatasi hanya empat tahun dan akan dilakukan peninjauan setelahnya.
Berikut adalah daftar geopark Indonesia yang berstatus UNESCO Global Geoparks sesuai urutan penetapannya.
Baca juga: Geopark Ijen Resmi Jadi Anggota UNESCO Global Geopark
Geopark Batur yang berada di Pulau Bali menjadi geopark pertama di Indonesia yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks pada 2012.
Geopark ini memamerkan keindahan alam dari jejak letusan besar Gunung Batur yang membentuk kaldera ganda dan danau purba.
Geopark Batur meliputi Kecamatan Kintamani dan Kabupaten Batur memiliki 21 situs warisan alam yang tersebar di kawasan tersebut.
Geopark Gunung Sewu ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks pada 2015.
Kawasan yang membentang di antara tiga kabupaten, yakni Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan ini menyimpan berbagai peninggalan budaya paleolitikum-neolitikum.
Jika ditotal, Geopark Gunung Sewu memiliki 33 situs warisan alam yang tersebar di Gunung Kidul (13 geosite), Wonogiri (7 geosite), dan Pacitan (13 geosite).
Geopark Ciletuh di Jawa Barat ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks pada 2018.
Kawasan geopark seluas 126.000 hektar ini dikelilingi hamparan aluvial dengan bebatuan unik dan pemandangan yang indah.
Selain itu, Geopark Ciletuh juga memiliki pantai dengan ombak yang disukai para peselancar dunia.