Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Istri Cekik Suami di Temanggung, Begini Cerita Warga

Kompas.com - 08/05/2024, 11:30 WIB
Egadia Birru,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

TEMANGGUNG, KOMPAS.com - Video dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kabupaten Temanggung viral di media sosial (medsos). Video yang beredar di medsos memperlihatkan seseorang tergeletak di halaman rumah.

Akun Instagram @kejadiantemanggung, misalnya, menulis bahwa seorang suami dicekik istrinya sampai pingsan di Desa Gambasan, Kecamatan Selopampang.

Baca juga: Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Peristiwa ini berlangsung di halaman rumahnya di Dusun Karang Wetan, Gambasan, Sabtu (4/5/2024) sore.

Warga setempat, Marjono (48), membenarkan bahwa si suami dicekik istri.

"Saya lihat si perempuan nyekek sambil gendong bayi. Yang laki-laki tidak balas," ucapnya, Rabu (8/5/2024).

Dia menyebutkan, semula pasutri itu cekcok di luar rumahnya. Lama-kelamaan mereka beradu mulut di halaman rumah.

Marjono bilang, si laki-laki tidak pingsan, tetapi tampak lemas akibat pencekikan.

"Saya dan warga lain lalu menasihati agar tidak ribut di rumah orang lain," imbuhnya.

Siti (40), warga Dusun Karang Wetan, mengaku, saat keluar rumah, dirinya langsung mendapati laki-laki tergeletak di halaman rumah Marjono. Sebelumnya, dia mendengar tangisan seorang perempuan.

"Informasi dari warga mereka tinggal di Desa Kentengsari, (Kecamatan) Windusari, (Kabupaten Magelang). Mungkin mereka ke sini jalan kaki karena tidak terlihat kendaraan," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Temanggung AKP Budi Raharjo belum merespons terkait apakah ada laporan mengenai dugaan KDRT di atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com