PEKANBARU, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Slamet (65) diserang beruang saat bekerja di kebunnya, di Desa Pandan Wangi, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau.
Akibat serangan hewan yang dilindungi itu, korban terluka cukup parah.
Kasubsi Penmas Polres Inhu, Aipda Misran, menjelaskan peristiwa serangan beruang terhadap manusia itu terjadi pada Kamis (31/8/2023), sekitar jam 16.30 WIB.
Korban saat itu sedang membersihkan kebunnya. Sedangkan istrinya, Sulastri (64), berada di pondok.
"Korban sedang membersihkan kebunnya yang berbatasan dengan HTI (Hutan Tanaman Industri) PT Rimba Peranap Indah). Saat itu, sang istri melihat suaminya diserang seekor beruang. Istri korban langsung berteriak meminta tolong," ujar Misran kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Sabtu (2/9/2023).
Baca juga: Banjir di Rokan Hulu Riau Mulai Surut, Anak-anak Kembali Masuk Sekolah
Teriakan istri korban didengar oleh Ketua RT 19 Desa Semelinang Darat, Suyatno, yang tinggal dekat lokasi tersebut.
Suyatno kemudian menghubungi ketua RT 13 Desa Pandan Wangi, Wandiwan agar datang ke lokasi untuk menolong korban.
"Korban saat itu ditemukan dalam kondisi luka robek di bagian wajah, punggung, kaki dan paha," sebut Misran.
Selanjutnya, Wandiman meminta bantuan mobil patroli perusahaan untuk membawa korban ke klinik terdekat.
"Kondisi korban saat ini masih sadar, tetapi tidak bisa diajak bicara karena luka di wajahnya. Klinik kemudian menyarankan agar pasien dirujuk ke RSUD di Rengat Barat," kata Misran.
Terkait konflik satwa dengan manusia itu, Misran menyebut bahwa kepolisian berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) untuk melakukan penanganan.
Baca juga: Genangan Banjir di Rokan Hulu Riau Semakin Tinggi, Warga Bertahan di Rumah
Warga diimbau untuk waspada pada saat beraktivitas di kebun, agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
"Kita juga mengimbau masyarakat untuk tidak memburu atau membunuh beruang tersebut, karena masuk dalam kategori hewan apendix 1 (rentan punah) yang dilindungi Undang-undang," kata Misran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.