KOMPAS.com - Kecelakaan antara Kereta Api (KA) Brantas dan truk terjadi di perlintasan sebidang di Jalan Madukoro, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (18/7/2023) malam.
Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Mohamad Risal Wasal, sopir truk diduga melanggar aturan hingga mengakibatkan kecelakaan.
Aturan yang dimaksud ialah larangan truk melintas di Jalan Madukoro.
Berita lainnya, SDN 3 Babadan menjadi salah satu sekolah dasar negeri di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim), yang tidak mendapatkan murid pada masa penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2023.
Kepala SDN 3 Babadan Evif Darmawanti sampai menitikkan air mata karena sekolah yang dipimpinnya tak mendapat siswa baru.
Evif yang menangis coba ditenangkan oleh pengawas sekolah agar berbesar hati.
Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca pada Kamis (20/7/2023).
Tabrakan yang terjadi antara KA Brantas dan truk di perlintasan Jalan Madukoro, Kota Semarang, bermula saat truk terhenti di tengah rel.
Terkait itu, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Mohamad Risal Wasal mengatakan, sopir truk diduga melanggar aturan, yakni larangan truk melintas di Jalan Madukoro.
“Kita minta Dishub untuk membuat larangan, ini kan enggak boleh dilalui kontainer ya, apalagi yang posisinya deck. Informasi ini sebenarnya sudah yang ketiga, sudah masang untuk melarang lewat sini,” ujarnya, Rabu (19/7/2023).
Sementara itu, Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang AKBP Yunaldi menuturkan, polisi telah memeriksa sopir dan kernet truk.
Untuk mengungkap kasus kecelakaan ini, polisi juga memeriksa masinis dan asisten masinis serta petugas penjaga perlintasan.
Baca selengkapnya: Update Terbaru Kecelakaan KA Brantas Tabrak Truk di Semarang, Sopir Langgar Aturan, Masinis Akan Dimintai Keterangan
Lantaran tak mendapat murid dalam masa PPDB 2023, SDN 3 Babadan di Ponorogo menjadikan ruang kelas 1 menjadi perpustakaan.
Kepala SDN 3 Babadan Evif Darmawanti menjelaskan, meski sekolahnya termasuk berprestasi, tetapi tak ada calon murid yang mendaftar.
"Peminat kita sedikit, terus area kita juga terbatas. Satu jalan ini saja ada dua sekolah, kemudian penduduknya juga sedikit," ucapnya.
Walau mengalami kondisi seperti ini, Evif menegaskan bahwa proses belajar mengajar untuk siswa kelas 2 hingga 6 masih berjalan normal.
Selain SDN 3 Babadan, sekolah dasar lain di Ponorogo yang juga tak mendapat murid baru adalah SDN Jalen (Balong), SDN 2 Munggu (Bungkal), SDN 1 Duri (Slahung), dan SDN 2 Tegalombo (Kauman).
Baca selengkapnya: Tangis Kepsek SD di Ponorogo, Tak Ada Murid yang Daftar di Sekolahnya, Ruang Kelas Kini Dijadikan Perpustakaan