MANOKWARI, KOMPAS.com- Kondisi pendidikan bocah-bocah di Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, Papua Barat memicu keprihatinan Theresia Ngutra (38).
Hati Dosen Universitas Papua (Unipa) terusik kala melihat anak-anak Papua di usia sekolah setiap hari mengikuti orangtua mereka pergi ke kebun.
Theresia tergerak untuk membantu anak-anak memeroleh pendidikan yang layak dengan mendirikan sekolah Sowi Indah untuk jenjang Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD).
Theresia yang kerap disapa Echy ini lantas berinisiatif mengumpulkan orangtua di Kampung Rao-rao dan Kampung Goa.
Perkampungan itu terletak sekitar 300 meter tidak jauh dari Kantor Bupati Manokwari di kawasan Sowi Gunung, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
Theresia meyakinkan pada para orangtua bahwa anak-anak mereka harus bersekolah demi masa depan.
"Saya meyakinkan orangtua untuk rela menyekolahkan anak-anaknya, jangan lagi mereka diajak pergi ke kebun, biarkan mereka sekolah tanpa ada pungutan biaya," tutur Theresia Ngutra saat ditemui oleh Kompas.com, Minggu (25/6/2023).
Theresia mengisahkan awal mula mendirikan bangunan darurat sebagai tempat menimba ilmu bagi anak-anak Manokwari.
Dia menyisihkan sebagian gajinya sebagai dosen untuk mendirikan bangunan berbahan kayu.
"Waktu itu, bulan Februari 2022 selesai pemotongan kayu lalu mendirikan bangunan sekolah, untuk kayu papan kebetulan saya punya bapak tukang sehingga saya minta tolong beliau membuat kursi dan meja," tutur Echa.
Baca juga: Cerita Bayi 4 Bulan di Dompu Terkena Infeksi Paru, Terpapar Asap Rokok Sang Ayah
Theresia kemudian mengumpulkan anak-anak. Mereka diizinkan belajar secara gratis tanpa pungutan biaya.
Anak-anak mulanya juga tidak diwajibkan menggunakan seragam dan sepatu, lantaran khawatir memberatkan mereka. Namun seiring waktu berjalan, uluran tangan berdatangan menyambut niat baik Theresia.
"Kalau baju seragam TK itu kebetulan saya punya kakak yang mengajar di salah satu TK di Kabupaten Teluk Wondama, saya minta ke dia, kalau ada pakaian TK yang lebih dikirim ke Manokwari, jadi itu pemberian kakak saya," ucapnya.
Saat ini, murid-murid di sekolah Theresia berjumlah sekitar 20 orang, usia Sekolah Dasar.