Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Kira Hitung Mundur di KPU Nunukan untuk Waktu Akhir Pendaftaran Bacaleg, Ternyata Merayakan Ulang Tahun Ketuanya"

Kompas.com - 16/05/2023, 15:48 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Nunukan, Kalimantan Utara, mendatangi Bawaslu untuk mengadukan perlakuan tidak mengenakkan yang dialaminya, ketika mendaftarkan Bacalegnya di KPU Nunukan, Minggu (14/5/2023).

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Gelora Nunukan, Gazalba Tahir mengatakan, berkas administrasi Partai Gelora Nunukan, sempat masuk Silon sekitar 23.30 wita.

"Meskipun yang masuk ke Silon, sebenarnya tidak sesuai dengan berkas fisik kami. Contohnya, dari 7 Bacaleg Dapil 3 yang kita masukkan, yang muncul hanya 4 Bacaleg. Bagi kami tidak masalah asal te-register dulu, karena hal lain sudah lengkap juga," ujarnya, Selasa (16/5/2023).

Baca juga: Partai Garuda dan Partai Gelora Gagal Daftarkan Bacaleg ke KPU Mamuju, Ini Penyebabnya

Menurut Gazalba, ketika data-data Bacaleg sudah masuk Silon, seyogyanya tidak terlalu urgen memeriksa berkas fisik secara menyeluruh, karena semua sudah terdata dalam sistem.

Bukti masuknya berkas Bacaleg dalam Silon itu pun dicetak dalam tangkapan layar sebagai bukti bahwa Partai Gelora Nunukan sudah terdaftar secara Silon.

Akan tetapi, lanjutnya, ada keterlanjuran pemeriksaan berkas fisik. Akhirnya, waktu pemeriksaan melebihi batas ketentuan, pukul 23.59 Wita.

"Dan hal itu berakibat tidak diterimanya berkas pengajuan pendaftaran Bacaleg Partai Gelora Nunukan," sesalnya.

Gazalba melanjutkan, ada peristiwa yang lucu dan di luar nalar yang dilakukan KPU Nunukan..

"Saat kami dari Partai Gelora ini sedang sibuk mengurus kelengkapan administrasi dan menjalani pemeriksaan berkas fisik di injury time, tiba-tiba ada hitung mundur yang kami kira menghitung batas waktu pendaftaran kami. Ternyata hitungan tersebut untuk merayakan ulang tahun ketua KPU Nunukan," katanya kecewa.

Baca juga: PSI, Partai Gelora, dan Partai Garuda Gagal Ikut Pemilu 2024 di Lhokseumawe

Perlakuan tersebut, dianggap Gazalba, tidak mencerminkan sikap profesionalitas penyelenggara Pemilu.

"Bayangkan saja, kami berkeringat berpacu dengan waktu, tiba-tiba ada hitungan mundur, lalu keluar kue dan lagu ulang tahun. Etikanya di mana, dan patutkah seperti itu dilakukan sementara urusan kami seharusnya didahulukan," lanjutnya.

Kekecewaan ini pun diteruskan ke Bawaslu Nunukan. Partai Gelora, menginginkan ada ruang untuk mediasi dan mendapat penjelasan atas sikap KPU tersebut.

Ketua Komisioner Bawaslu Nunukan, Mochammad Yusran, mengatakan, aduan yang masuk dari Partai Gelora Nunukan, akan menjadi bahan untuk berkoordinasi dengan KPU Nunukan.

"Terkait apakah ada jalan bagi Partai Gelora Nunukan untuk bisa terdaftar atau jalan lain nanti, KPU yang akan menentukan. Bawaslu hanya sekedar fasilitator," kata Yusran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

Regional
Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Regional
Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Regional
Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Regional
Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com