Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Gelora Diterpa Isu Kekurangan Logistik, Ketum Anis Matta: Kami Tahu Caranya Menang

Kompas.com - 19/03/2023, 14:03 WIB
Idham Khalid,
Khairina

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com- Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Anis Matta menanggapi isu partainya disebut kekurangan logistik atau uang dalam mengikuti kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatangkan.

Anis Matta menyebutkan, persiapan logistik dalam politik merupakan suatu keharusan dalam mengikuti kontestasi politik praktis. Kendati demikian, menurutnya, uang bukan penentu kemenangan.

Baca juga: Partai Buruh dan Partai Gelora Dipastikan Tidak Ada di Blora, Ini Sebabnya

"Selama masa terlibat dalam politik praktis saya punya satu kesimpulan uang itu memang keniscayaan dalam politik, tap dia bukan sebab kemenangan," kata Anis Matta dalam konsolidasi partai Gelora di Mataram, Sabtu (18/3/2023)

Politisi senior itu menyebutkan, dirinya sangat berpengalaman bagaimana cara menang meskipun disebut memiliki logistik yang minim melawan partai-partai besar atau partai senior dalam pemilu 2024.

"Saya dua kali, dua periode menjadi anggota DPR, jadi pimpinan, dan partai yang saya pimpinan dulu ini jadi juara, itu bukan karena uang yang saya miliki. Kami tahu caranya menang," kata Anis Matta.

Anis Matta mencontohkan, banyak partai yang mempunyai logistik banyak, sumber daya yang kuat, namun hal itu bukan menjadi penentu kemenangan.

"Kita juga melihat banyak partai di sini uangnya banyak, tapi tidak menang, atau menangnya tidak banyak. Juga ada partai yang sumber dayanya kuat, tapi juga tidak menang," kata Anis Matta

Caleg miskin

Anis Matta juga tidak segan menyebutkan bahwa para calon legislatif (caleg) yang mau bergabung di Gelora merupakan caleg miskin.

"Saya bilang di teman-teman Gelora, kita semua ini caleg dhuafa. Justru karena kita ingin mengubah nasib mereka (rakyat), jadi merekalah pertama yang harus mengubah nasib terlebih dahulu," kata Anisa Matta.

Baca juga: Partai Buruh dan Partai Gelora Dipastikan Tidak Ada di Blora, Ini Sebabnya

Ia menyebutkan, sangat mudah membentuk partai jika hanya mengumpulkan orang-orang kaya dalam tubuh partainya kemudian dicalonkan  menjadi anggota dewan.

Konsep seperti itu, menurut Anis, hal tidak akan berdampak pada rakyat kecil.

"Kalau saya kumpulkan semua orang di Gelora orang kaya habis itu dia jadi caleg dan DPR, terus apa yang saya bikin, mereka sudah kaya kan, apa dampak saya terhadap kehidupan mereka, tapi kalau saya membawa orang dari kampung, kita berikan kesempatan menjadi elit secara nasional, seperti Ketua Fahri (Waketum), ini contoh," ungkap Anis Matta menggelora.

Dirinya menegaskan bahwa uang bukan satu penentu kemenangan dalam ikut kontestasi politik, namun ada beberapa teori untuk mencapai kemenangan tanpa harus mengeluarkan uang banyak.

"Saya selalu mendapatkan kemenangan-kemenamgan besar dengan cara yang efesien, artinya tidak ada dana yang mubazir, uang kecil infek besar. Sudah sering kita buktikan, dan kita akan buktikan kembali," kata Anis Matta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com