SIKKA, KOMPAS.com - YNT (2) bocah asal Dusun Bokang, Desa Lewomada, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tc. Hillers Maumere setelah digigit anjing milik tetangganya, Senin (15/5/2023).
Pelaksana Harian (Plh) Direktur RSUD Tc.Hillers Maumere Lolly Parera mengatakan, hingga saat ini korban sedang ditangani dokter di ruangan instalasi bedah central.
“Pasien sudah dirawat sejak kemarin, dan hari ini sedang dilakukan tindakan operasi pembedahan. Dia mengalami luka bagian muka dan telinga, sekarang sedang ditangani dokter di kamar operasi untuk dijahit,” ujar Lolly kepada wartawan di RSUD Tc. Hillers Maumere, Selasa (16/5/2023).
Baca juga: Seekor Anjing di Sikka Mati Mendadak Usai Gigit Bocah 4 Tahun
Lolly menuturkan, sebelum dirujuk ke RSUD Tc. Hillers pasien sempat dirawat di Puskesmas Watubaing. Setibanya di rumah sakit, YNT langsung disuntik serum anti rabies (SAR).
Pihaknya belum bisa memastikan apakah pasien tersebut terjangkit rabies karena belum menunjukkan gejala.
Selain itu RSUD masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium terhadap otak anjing yang menggigit korban.
“Ini kasus yang kedua dirawat di RSUD Tc. Hillers, sebelumnya ada bocah empat tahun yang dirawat tetapi meninggal dunia,” ujarnya.
Lolly mengimbau agar warga kabupaten itu menaati semua imbauan pemerintah, terlebih para orangtua untuk selalu menjaga anaknya.
Sebab berkaca dari beberapa kasus, banyak yang menimpa anak-anak hingga berujung kematian.
“Secara teori memang belum ada obat rabies ini, karena itu perlu langka antisipasi agar kasus ini tidak bertambah,” pintanya.
Baca juga: Gigitan Anjing Capai 518 Kasus, Sikka NTT Berstatus KLB Rabies
Sebelumnya NT diajak oleh salah satu temannya ke rumah mereka, Senin (15/5/2023) sore.
Entah apa yang terjadi, korban diketahui telah tergigit anjing. Korban mengalami luka gigitan di bagian muka, telinga bagian kanan, dan kaki bagian kiri.
Keluarga kemudian mencuci luka korban dengan sabun. Selanjutnya, ia dibawa ke Puskesmas Watubaing untuk dirawat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.